Saturday, October 26, 2013

Bekasi, saatnya mendunia....


BSM atau Bekasi, Saatnya Mendunia….!  Wow…. Yess….
Bikin deg-degan aja nih… rangkaian kata yang lugas, mengandung makna yang sangat dalam, dalemmmm banget… dalam hal ini apakah kita akan lanjut dengan semangat Go Global and Be a Global Entrepreneur  atau  kita hanya ketularan semangatnya saja tanpa bisa berbuat apa-apa untuk menjadi bagian dari go global ? *jawab aja dalam hati masing2* hehehe

Di Tda Bekasi bukan hanya soal menyoal bisnis aja yang seringkali disharing sama temen-temen, juga bukan soal ngumpul-ngumpul aja tanpa ada oleh-oleh berbagai ide dalam otak setelah pulang ke rumah, dan anehnya lagi setelah pertemuan berakhirpun rasanya masih pengen terus bisa diskusi, masih terus pengen bisa mengembangkan ide-ide lainnya , alhasil yang namanya bbm, milis, sms terus aja bunyi tengnong tengnong *istilah mas bhuchay*


Kaitannya dengan ajakan p Rawi kepada teman-teman TdaBekasi  untuk menjadi pemain di tingkat global, saya akan sedikit sharing hasil dari TIF.
TIF adalah Trade and Investment Forum, acara ini diadakan oleh Departemen Perdagangan RI yang ditujukan bagi para pelaku usaha di Indonesia dalam rangka memberi pengetahuan dan informasi penting mengenai “Peta Perdagangan Internasional” terkini.

Pada tgl 17 Oktober ’13 kamis minggu lalu, saya joint di ruang Kerinci 1 JIEXPO dengan topik “Diskusi Regional, peluang dan prospek bisnis ke Negara ASEAN dan ANZ”.

Diskusi terbagi dalam 2 sesi.
Sesi pertama intinya adalah sbb :
1.Pemerintah pada dasarnya sangat mendukung UKM dengan cara memberikan fasilitas-fasilitas seperti misalnya pameran-pameran gratis di luar negeri, dalam hal ini melalui atase  perdagangan di tiap-tiap Negara. Untuk keterangan lebih detail bisa didapatkan infonya melalui website www. kemendag.go.id

2. Untuk UKM yang mengikuti pameran dan juga berminat untuk mengekspor komoditasnya diharuskan memiliki standar mutu internasional yang  tentunya juga dapat diterima oleh negara tujuan ekspor. Konsistensi produksi dan kwalitas komodi  juga adalah hal harus sangat dijaga agar sesuai dan tentunya dapat memenuhi permintaan pasar negara tujuan.

Sesi kedua
Pada sesi ini pembicara adalah para atase perdagangan RI yang ditugaskan di beberapa negara di ASEAN seperti misalnya atase perdagangan Malaysia, Thailand, Singapore, Filipina dan Australia.
Masing-masing atase perdagangan tersebut menjelaskan mengenai peluang pasar di negara masing-masing diatas, misalnya di Singapore tentang peluang bisnis komoditas biskuit, di Malaysia peluang komoditas alas kaki, di Filipina peluang komoditas kosmetik, di Thailand dan Australia sangat besar peluangnya pada industri kopi.
Di masing-masing negara tersebut diatas juga diulas secara detail tentang peluang bisnis terkait dengan kondisi pasar serta struktur sosial budaya masing-masing negara.

Terkait “Branding” disampaikan kendala produk Indonesia terletak pada pemilihan brand yang kurang menjual, sangat disarankan untuk menggunakan brand yang bersifat global dan memiliki persepsi positif di pasar global. Dicontohkan kegagalan brand “tolak angin” menembus pasar atas di singapura adalah karena persepsi negative terhadap nama produknya.
Jadi teman-teman yang ingin ekspor silahkan menciptakan “global branding” untuk bisa memenangkan brand kita di pasar global.

Harap diperhatikan juga untuk beberapa negara tujuan ekspor, diperlukan perjanjian/nota kesepakatan yang harus dibuat dalam beberapa bahasa untuk menghindari kecurangan/itikad tidak baik yang diakibatkan kendala pemahaman bahasa.

Bagi para pelaku usaha yang berminat untuk mengekspor komoditasnya harap diperhatikan juga hal-hal yang terkait dengan legalitas produk yang tentunya harus sesuai dengan standar mutu internasional.

Yukk mari bersiap-siap untuk “Go Global” dengan merubah mindset kita “From Local to Global”


TdaBekasi yess banget dah….

No comments:

Post a Comment