Wednesday, December 31, 2014

Jodha Akbar - Rangkuman 4


Agak flashback sedikit ke belakang biar ceritanya nyambung.
 

Kebaikan dan perhatian Jalal terhadap Jodha bukan tanpa alasan, selain karena cinta, Jalal sudah membuktikan pada kejadian sebelumnya bahwa Jodha rela meminum racun yang sebenarnya ditujukan oleh musuh untuk membuat Jalal tewas. Pada saat itu Jodha sudah mengatakan kepada Jalal agar berhati-hati terhadap pelayan wanita yang sangat cantik yang bernama Benazir yang telah dikirimkan oleh seseorang sebagai hadiah untuk Jalal. Bukannya mendengarkan Jodha yang berkata dengan benar, saat itu Jalal malah berbalik menuduh bahwa Jodha cemburu oleh pelayan tersebut karena si pelayan belakangan memang sangat dekat dengan raja dan pada akhirnya pelayan tersebut memang akan dinikahkan oleh Jalal.  

Benar saja, dalam sebuah kesempatan upacara pernikahan antara Jalal dan Benazir (pelayan), sang pelayan tersebut berniat memberikan minuman untuk sang raja, dihalangi oleh Jodha dengan mengatakan bahwa minuman itu beracun, Jalal berkata dia tidak akan memaafkan atas tindakan Jodha tersebut, Jodha menjawab “saya tidak butuh maaf yang mulia, ada racun dalam minuman tersebut, anda tidak mempercayai saya dan saya akan membuktikan, anda tidak akan melihat saya lagi bahkan jika saya mati tidak apa-apa, tapi saya tidak bisa melihat suami saya sekarat di depan saya, saya akan pergi dari anda dan setelah ini mataku akan terpejam selamanya, dan Jodha langsung meminumnya, sesaat kemudian tubuh Jodha limbung tak  sadarkan diri selama berjam jam. *ooh... kasian sekali  Jodha, merasa terus menerus dipelakukan tidak adil oleh Jalal sampai akhirnya harus berkorban minum racun hanya demi membuktikan bahwa informasi yang diberikan Jodha benar, ikut sedih  jadinya nih....

Benazir yang langsung mendapat kemarahan dari sang raja, secepatnya menyandra ratu Rukaya dan membawa pergi Rukaya bersamanya sebagai sandera segera keluar dari istana, Benazir berniat untuk melepaskan Rukaya karena akan jadi bebannya saja, tapi saat itu terdengar suara pasukan tentara kerajaan yang sedang mengejar mereka, secepatnya Benazir bersembunyi disemak-semak, melihat ada pasukan tentara Mughal timbul kekuatan dalam diri Rukaya, secepatnya dia mengambil batu yang terlihat di dekatnya kemudian dia memukul kepala Benazir dengan batu tersebut, Benazir kesakitan dan akhirya mereka dapat ditemukan oleh tentara Mughal. Dan sebagai akibat dari perbuatan jahatnya terhadap kerajaan Mughal, oleh ratu Rukaya, pada saat itu Benazir dicempungkan dalam sebuah sumur mati kemudian sumur tersebut ditutup rapat supaya Benazir mati perlahan di sumur tersebut.



Balik ke Jodha, segala cara dilakukan oleh tabib istana untuk mengeluarkan racun dalam tubuh Jodha namun belum nampak hasilnya. Menurut tabib, Jodha tidak memiliki alasan kuat untuk hidup karena itulah tubuhnya tidak bereaksi apapun terhadap obat yang diberikan. Tubuh Jodha masih terdiam tanpa respon, akhirnya sebagai cara terakhir si tabib istana mengasapi tubuh Jodha dengan cara mengikat tubuhnya pada sebuah balok kemudian dibolak balik di atas uap air panas, dengan cara pengasapan itu diharapkan racun dapat keluar dari dalam tubuh. Ternyata benar saja, cairan racun sedikit demi sedikit keluar dari mulut Jodha, Jalal menangis dalam diam teringat akan kebaikan-kebaikan Jodha terhadap dirinya dan kerajaannya. Sambil menangis Jalal membelai rambut Jodha sambil berkata “kematian ini milikku dan kau mengambilnya, kini hidupku hanya milikmu, aku hanya ingin hidup bersamamu, bukalah matamu... *ehmm gombal banget* tak henti hentinya Jalal berdoa dengan berderai airmata,  tiba-tiba jemari Jodha bergerak. Jalal memperat genggaman tangannya pada jemari Jodha sambil terus mengamati wajah Jodha, akhirnya Jodha tersadarkan.

Ibunda Jalal ratu Hamida dan juga istri Jalal yang lainnya ratu Salima sangat senang ketika mendengar Jodha sudah sadar. Sedangkan Maham Anga dan ratu Rukaya ikut senang bercampur rasa khawatir mendengar Jodha akhirnya selamat dari kematian.


Semenjak kejadian itulah rasa percaya dan perasaan cinta Jalal terhadap Jodha semakin bertambah. Bahkan setelah kejadian tersebut Jodha menemani Jalal dalam sebuah perjalanan rohani yang membuat hubungan keduanya semakin baik  dan harmonis, saling menebar pesona satu sama lainnya, saling menggoda dan juga saling memberi perhatian lebih, walaupun mereka sampai saat itu belum pernah sekalipun melakukan hubungan suami istri. 


Jodha pada saat itu dipercaya untuk memegang tugas baru sebagai kepala harem (istana para wanita) dan mengurus segala sesuatu pada setiap harinya untuk kepentingan semua penghuni harem yang berjumlah ratusan orang, serta mengurus masalah  internal dapur kerajaan. *Ternyata dapur istana jadul itu serru juga yah? Bayangin aja... semua makanan dimasak dalam kuwali-kuwali yang sangat besar sekali, kebayang deh itu rasanya seperti masak buat acara pesta setiap hari hehehe.
 

Melihat kondisi hubungan Jalal dan Jodha yang kembali harmonis, Maham Anga sangat tidak suka, kemudian seperti biasanya Maham Anga membuat sebuah hasutan yang akan memporak porandakan lagi hubungan keduanya. Hasutan kali ini sangat membuat sang raja sangat murka, karena dengan mata kepalanya sendiri Jalal yang diajak oleh Maham Anga ke sebuah tempat melihat dari kejauhan bahwa Jodha menemui laki-laki, yang mengakibatkan tuduhan terhadap  Jodha sangat buruk dan berakhir dengan pengusiran Jodha untuk keluar dari istana kerajaan Mughal *duhh... kasian amat sih Jodha, selalu jadi korban ketidak adilan.
 

---bersambung kesini--> Rangkuman 5 
 nanti kisah pencarian raja Jalal terhadap ratu Jodha serta petualangan ratu Jodha saat keluar dari istana Amer setelah diusir oleh Jalal.

cari kue enak ke Suvenir Coklat aja... bisa juga kesini 

 yang mau kenal sama yang nulis cerita ini klik Afia Lindra

No comments:

Post a Comment