Assalamualaikum Wr. Wb.
Anak kecil jualan? Lucu juga deh rasanya.
Anak kecil jualan? Lucu juga deh rasanya.
Kejadiannya
terjadi sama anakku yang bungsu umur 7th.
Sebenarnya
sih bukan baru-baru ini aja Andini jualan tapi sejak dia masuk SD usia 6th
sudah mulai jualan. Saat tahun lalu, entah inisiatif dari mana dia suka
bercerita kalau dia jualan pembatas kertas (semacam post it) yang dibeli dari
abang-abang yang nongkrong depan sekolah, kemudian dijual lagi ke temen-temen
sekelasnya.
Biasanya
Andini membeli pembatas kertas 1 set yang terdiri dari berbagai warna dan model
dengan harga kisaran Rp. 5.000,- kemudian dia tawarkan lagi ke teman-teman
sekelas yang bisa membeli satuan dengan harga Rp. 1.000,- ada selisih
keuntungan yang lumayanlah... walaupun dia sendiri gak ngerti hitungan untung
rugi hehehe
Uang hasil
jualannya ada? Nggak juga sih... lenyap tak berbekas alias dibelikan lagi
barang-barang di abang-abang langganannya.
Modal awal
dia menyisihkan sedikit-sedikit uang jajannya, dirasa nggak cukup dia minta
tambahan uang jajan ke papanya saat ngantar sekolah.
Awal-awal
mendengar cerita tentang pengalaman jualan Andini aku cuma iya iya aja, alias
nggak percaya, mungkin karena anak usia 6th kalau cerita suka lompat-lompat
sehingga yang denger juga jadi bingung sendiri.
Tapi
lama-lama keliatannya nih anak tiap pulang sekolah kok sibuk sendiri
beres-beres perlengkapan sekolah yang disimpan rapi dalam buku cerita yang
tebal, rupanya setelah diteliti itu semua adalah barang dagangan yang selama
ini dikumpulkan sedikit-sedikit dari hasil penjualan harian.