Friday, April 17, 2015

Jodha Akbar - Rangkuman 37


Masalah kemarin telah selesai, ratu Jodha dan raja Jalal kembali tenang. Namun tidak demikian ratu Rukaya yang selalu berfikir keras bagaimana caranya memisahkan hubungan raja Jalal, ratu Jodha dan pangeran Salim.

Ratu Rukaya membuat ulah lagi, dia menyiksa seorang anak pelayan karena telah memberi bumbu pada masakan, dengan kejam ratu Rukaya meminta Hoshiyar untuk mencambuk anak tersebut, ibu si anak dengan segera menghadap pada ratu Jodha dan meminta perlindungan dan pembelaan bahwa anaknya hanya melakukan kesalahan kecil tapi disiksa oleh ratu Rukaya. Ratu Jodha berhasil menghentikan penyiksaan tersebut karena posisi Mariam Uz Zamani  adalah posisi tertinggi di istana para wanita dan tidak ada yang boleh melanggar perintahnya. Dengan kesal ratu Rukaya sangat marah karena merasa posisi ratu Jodha yang lebih tinggi darinya membuat dirinya merasa sangat iri hati dan benci. 


Masalah tersebut sampai juga ke persidangan kerajaan, ratu Rukaya ngambek dan berniat untuk pergi saja dari istana, raja Jalal tidak melarang. Namun dengan kebaikan hatinya ratu Jodha membujuk ratu Rukaya untuk tidak pergi dari sini karena disini adalah keluarganya juga. *padahal cuma tipuan aja tuh...*

Raja Jalal marah pada ratu Jodha yang membujuk Rukaya untuk tetap tinggal di istana, maksud raja Jalal adalah memberi pelajaran pada Rukaya agar masalah sepele tidak perlu dibesar-besarkan. Dengan tenang ratu Jodha menjelaskan bahwa ratu Rukaya adalah bagian dari keluarga kerajaan, tidak baik jika membiarkan ratu Rukaya pergi dari istana ini karena nanti orang lain akan menilai bahwa keluarga kerajaan tidak baik dan juga terkait dengan martabat keluarga kerajaan Mughal juga. Raja Jalal sangat senang mendapat penjelasan dari ratu Jodha dan sangat berterima kasih telah memberikan solusi  yang baik terhadap masalah ini.

Ratu Jodha yang belakangan ini sangat tertekan karena sejak kejadian Salim dihukum untuk tinggal di rumah nenek Fatima dan juga cerita negatif tentang ratu Jodha membuat Salim enggan berdekatan dengan ibunya, hal tersebut membuat ratu Jodha bersedih terus menerus karena semakin lama rasanya Salim semakin menjauh darinya, walaupun adakalanya mereka bisa dekat hal itu tidak berlangsung lama, kebencian terhadap ibunya ditanamkan oleh ratu Rukaya pada pangeran Salim. 


Ratu Hamida yang mengetahui bahwa Jodha sangat bersedih karena hal tersebut meminta raja Jalal untuk membawanya keluar istana dan bermalam di tempat lain, kalau sekarang mungkin istilahnya liburan kali, jaman dulu liburan dan menginapnya di hutan tapi dengan fasilitas yang nyaman.

Raja Jalal mengajak ratu Jodha untuk bermalam di hutan agar bisa sejenak melupakan segala permasalahan yang terjadi di dalam istana. Namun saat di hutan juga ternyata mereka tetap saja diikuti oleh para musuh. Saat raja dan ratu menginap di hutan, Syarifudin dan ayahnya mendengar kabar tersebut dan memanfaatkan waktu tersebut untuk membunuh raja, walaupun berkali-kali gagal tetap aja Syarifudin mencobanya. 


Nah, ceritanya dia membuat keributan di dekat tenda sang raja, setelah sang raja keluar dari tenda dan mengurus orang yang bikin keributan pada saat itulah Syarifudin mengambil kesempatan untuk mendekati ratu Jodha yang sedang tertidur pulas, tak sengaja Syarifudin menyenggol bejana besar dan menyebabkan suara yang berisik yang membuat ratu Jodha terbangun dan kaget karena ada Syarifuddin di dekatnya, segera ratu Jodha berteriak kemudian keluar dari tenda. Raja Jalal mendengar teriakan istrinya langsung berlari ke tenda dan mendapat laporan bahwa Syarifudin berada disini, segera raja memerintahkan Man Sing untuk menangkap Syarifudin. Tak butuh lama bagi Man Sing untuk mendapatkan Syarifudin, Syarifudin yang tertangkap langsung ingin dibunuh oleh raja saat itu juga, namun ratu Jodha dengan segera mengatakan bahwa bagaimanapun Syarifudin adalah ayah Mehtab, keponakan yang paling disayang oleh raja. Akhirnya raja memutuskan untuk membawa Syarifudin ke istana dan akan menyerahkan hukuman kepada Bhaksi Bano. 

Saat sidang istana, Bhaksi yang sudah sangat kesal pada Syarifudin mengatakan bahwa raja adalah seorang yang bijak maka berilah hukuman untuk Syarifudin. 


Akhirnya Syarifudin dan ayahnya diberi hukuman penjara di tempat yang tidak ada kehidupannya. Bhaksi menangis karena semua kepedihan hidupnya akibat ulah Syarifudin. Ratu Jodha memeluk Bhaksi dan menguatkan hati Bhaksi Bano, ratu Rukaya iri melihat kedekatan Bhaksi dan ratu Jodha.

bersambung ke Rangkuman 38



 

cari kue enak? ke Suvenir Coklat aja..
mau kenal sama yang nulis bisa klik Afia Lindra

No comments:

Post a Comment