Monday, April 13, 2015

Jodha Akbar - Rangkuman 35


Singkat cerita, 9 th berlalu pangeran Salim tumbuh menjadi anak yang sangat disayang oleh ibunya dan juga ayahnya. Rahim, putra ratu Salima sudah menjadi pemuda yang gagah dan turut serta melatih anak-anak yang ada di lingkungan istana berlatih ilmu perang.


Jalal sebagai seorang ayah dan raja  terkadang harus bersikap tegas terhadap calon pewaris tahta kerajaannya. Ada kalanya raja harus membawa Salim pergi menjauh dari istana untuk mengasah kemampuan pangeran Salim dalam mempertahankan diri. 


Terkadang pula raja dan ratu Jodha harus terus memotivasi pangeran Salim yang kelak setelah dewasa akan menjadi raja pengganti raja Jalaluddin Akbar. 

Sayangnya di lingkungan istana bukan cuma ratu Jodha dan raja Jalal saja yang merasa memiliki pangeran Salim, ratu Rukaya yang memang iri hati karena tidak memiliki anak mencoba untuk merusak pangeran Salim dengan hal-hal pemikiran yang negatif.
Ratu Rukaya merasa iri melihat kebahagiaan pangeran Salim bersama ratu Jodha dan raja Jalal. Dengan upaya yang jahat mulailah ratu Rukaya memberikan sesuatu yang akan merusak kestabilan pangeran Salim. 


Ratu Rukaya mencoba untuk memasukkan ganja ke dalam minuman pangeran Salim yang berakibat pangeran sangat pusing dan pingsan, namun ratu Rukaya berkilah itu adalah karena pangeran terlalu letih bermain atau mengikuti kegiatan istana kerajaan.

Dengan egoisnya ratu Rukaya  hanya menginginkan kelak di kemudian hari Salim hanya mengakui ratu Rukaya sebagai ibunya, dengan cara memasukkan ganja pangeran Salim akan menjadi ketagihan dan akhirnya akan mencari ratu Rukaya untuk mendapatkan barang haram tersebut dan kelak di kemudian hari pangeran Salim memang menjadi sangat ketergantungan dengan opium karena memang kondisi tersebut disengaja oleh ratu Rukaya tanpa sepengetahuan ratu Jodha dan raja Jalal.

Di lingkungan istana sendiri, ada anak-anak lainnya yakni ada anak Javeda yang bernama Haidar, ada gadis remaja Bhaksi Bano yang bisu tuli bernama Mehtab, raja Jalal sangat menyayangi keponakannya itu, ada juga anak angkat ratu Salima, kebanyakan anak laki-laki di lingkungan istana sangat iri terhadap Salim, karena Salim dikondisikan sebagai penerus tahta kerajaan jadi perlakuan terhadapnya juga sangat berbeda, misalnya dia punya peralatan panah yang bagus dan sebagainya. Sifat iri hati dari anak-anak lain itulah yang membuat pangeran Salim mengalami kejadian kejadian yang kurang menyenangkan di istana.Seperti misalnya ejekan terhadap Salim karena kurang pandai memanah yang menyebabkan pangeran marah dan berusaha berlatih sendiri dalam mencoba anak panahnya, kemudian tanpa sengaja panahnya melesat kepada anak yang tidak bersalah yang menyebabkan anak tersebut jatuh dari pohon dan terluka, kemudian nenek dari anak tersebut menuntut keadilan pada raja, akhirnya pangeran Salim diberi hukuman untuk sementara waktu tinggal bersama si nenek dan membantu nenek tersebut sampai cucunya si nenek yang bernama Kadir sembuh total. 

Walaupun ratu Jodha dan ratu Rukaya sudah berusaha membantu Salim untuk tidak dihukum namun raja Jalal tetap bersikap tegas bahwa keadilan tetap harus ditegakkan.

Ada juga seorang anak kecil yaitu anak seorang pegawai istana yang bernama Nadira anak dari Rashid dan ZilBahar yang saat lalu pernah memberikan gelang suci pada saat Salim masih bayi. 


Ada beberapa konflik anak-anak yang terjadi antara Nadira dan Salim, Nadira adalah anak perempuan yang memiliki rasa percaya diri yang tinggi, dia belum memahami etika bagaimana seharusnya bersikap terhadap keluarga kerajaan, oleh sebab itu dalam beberapa kejadian dia merasa benar sendiri padahal yang dilakukannya belum tentu benar. Sikap Nadira seolah memusuhi pangeran Salim dan seringkali memojokkan pangeran Salim sehingga dalam banyak kesempatan pangeran Salim seolah berada pada posisi yang salah, sikapnya Nadira itu yang membuat Salim menyimpan dendam padanya. Dalam pikiran Salim, Nadira adalah orang yang membuatnya selalu berada dalam masalah.

Pangeran Salim yang sedang diberi hukuman dengan tinggal bersama nenek tua sampai dengan cucunya sembuh kini hari-harinya dilewati bersama nenek tua itu. Tiap harinya Salim membantu pekerjaan rumah tangga, membantu memasak, pergi ke hutan cari kayu bakar. Pembelajaran yang sangat bagus untuk Salim karena pada dasarnya Salim adalah anak yang baik dan perasa. Walaupun awalnya berat dan selalu merengek tidak mau berpisah dari istana namun dengan tegas raja Jalal tetap pada keputusannya. 

Walaupun begitu penjagaan terhadap pangeran Salim tetap dilakukan secara ketat oleh prajurit istana atas  perintah raja Jalal.

Keberadaan Salim diluar istana terdengar oleh musuh raja Jalal, mulailah mereka menyusun rencana jahat. Akan tetapi karena penjagaan yang begitu ketat, ditambah lagi pada malam hari raja Jalal ikut menjaga maka saat serangan itu datang raja dapat menumpas kawanan penjahat itu dengan begitu mudahnya. Dari sekian penjahat ada 1 yang selamat dan ternyata meminta perlindungan ke rumah Rashid dan Zil Bahar.


Mengetahui ada penjahat yang kabur dengan segera raja memerintahkan untuk dilakukan peggeledahan di masing-masing rumah penduduk untuk mencari penjahat yang mencoba untuk menyerang pangeran Salim. Dengan segera penjahat yang berada di rumah Rashid dapat tertangkap. 


Setelah dilakukan penyelidikan di sidang istana raja Jalal menyimpulkan bahwa Rashid tidak bersalah karena dia hanya bermaksud memberi tumpangan kepada temannya tersebut dan tidak mengetahui bahwa temannya adalah salah satu penjahat yang berniat membunuh pangeran Salim. Rashid dimaafkan dan dibebaskan oleh raja Jalal namun ternyata akibatnya adalah Rashid mendapatkan sangsi sosial dari masyarakat bahwa dia adalah seorang penghianat.


Bersambung ke Rangkuman 36

Cari kue enak? ke Suvenir Coklat aja

yang mau kenal sama penulisnya klik Afia Lindra









No comments:

Post a Comment