Sunday, March 15, 2015

Jodha Akbar - Rangkuman 23

Shanaz atau Nigar yang saat ini telah kabur dari istana Mughal sebenarnya telah diketahui kebohongannya oleh Maham Anga, tapi seperti biasanya Maham Anga selalu memanfaatkan orang-orang yang berkeinginan untuk menghancurkan raja Jalal dan sejak tau bahwa Nigar bermaksud tidak baik Maham malah mendukungnya, tetapi Maham tidak pernah memberi tahu soal ratu Chan  yang disanderanya, melainkan selalu berpihak pada Nigar yang telah salah paham mengenai keberadaan ratu Chan yang disangka olehnya selama bertahun-tahun disandera oleh raja Jalal. Jadi si Nigar itu tambah benci terhadap raja Jalal.

Nigar saat ini telah bergabung dengan ratu Mahacucak untuk mempersiapkan penyerangan terhadap kerajaan Mughal, dalam hal ini ratu Mahacucak juga mendapat bantuan dari Abul Mali yang merupakan musuh Jalal juga.


Jalal dibantu pasukan mencari keberadaan ratu Chan, namun usaha yang dilakukan oleh Jalal tanpa hasil karena ratu Chan sudah disembunyikan ke tempat yang aman oleh Maham Anga dan anaknya, Adam Khan.

Surat untuk berperang telah dikirimkan oleh pihak Mahacucak kepada raja Jalal, tapi raja Jalal sangat ragu karena dia tidak mau berperang melawan adiknya sendiri dan juga berperang melawan ibu tirinya yang juga ibunda dari Mirza Hakim adik yang sangat disayanginya.


Pihak Mahacucak memaksa untuk berperang, raja Jalal tidak bisa mengelak lagi. Segera persiapan perang dilakukan, Jalal memutuskan untuk membawa semua para wanita dan anak-anak yang ada di kerajaan karena raja sudah mendengar bahwa pasukan Mahacucak jauh lebih besar dibanding dengan pasukan Mughal, itu artinya saat perang berlangsung tidak ada yang bisa menjaga para wanita di kerajaan. Maka dari itu raja berfikir para wanita bisa dilindungi saat mereka tidak jauh dari raja dan pasukannya.

Ratu Jodha sedang bersiap-siap untuk pergi dengan rombongan kerajaan tiba-tiba dia pusing dan terjatuh, Moti segera memanggil tabib, setelah tabib memeriksa ratu Jodha ternyata ratu Jodha saat ini sedang hamil. Antara senang mendengar bahwa dirinya sedang hamil dan juga bingung bagaimana menyampaikan berita ini pada raja, karena pasti raja akan menjadi lemah perasaannya dan akan membatalkan perang karena mengetahui kehamilan istrinya. Akhirnya ratu Jodha meminta kepada tabib dan Moti untuk merahasiakan kabar gembira ini untuk sementara waktu, ratu Jodha tidak ingin menjadi kelemahan bagi suaminya justru ratu Jodha ingin menjadi sosok yang menguatkan suaminya.


Setelah persiapan perang dilakukan, semua pasukan kerajaan Mughal beserta penghuni istana ratu mulai bersiap pergi ke medan perang, kecuali Bhaksi Bano yang sedang hamil tua, dia tinggal di istana ditemani Syarifudin.


Sampai di medan perang, raja Jalal masih berharap bahwa perdamaian masih bisa dilakukan mengingat yang akan berperang adalah keluarnya sendiri. Kemudian raja memutuskan mengirim surat perdamaian kepada pasukan Nigar akan tetapi di tengah Jalan kurir yang membawa pesan raja Jalal malah dibunuh oleh Maham Anga, oiya Maham Anga sangat ingin perang ini terjadi karena dia akan mengambil kesempatan untuk tujuannya sendiri. Maham Anga juga memberikan informasi kepada Nigar segala hal terkait dengan persiapan pasukan Jalal.


Setelah pembawa pesan dibunuh kemudian dituliskan surat balasan seolah-olah dari pihak Nigar untuk raja Jalal bahwa mereka tetap menginginkan perang terjadi. Pembawa pesan dibawa oleh kuda dengan membawa pesan balasan. Pihak raja Jalal yang membaca balasan surat tersebut sangat murka, kemudian segera membuat persiapan untuk perang.
Tak lama kemudian perang dilakukan, pasukan Mughal dipimpin raja Jalal menyusun strategi, begitupun pasukan ratu Mahacucak yang dipimpin oleh Abul Mali mempersiapkan taktik licik untuk melumpuhkan Jalal.


Abul Mali dan Nigar sengaja memancing Jalal untuk memisahkan diri pasukan tentara Mughal, jauh dari pasukan, Jalal mengejar Abul Mali yang akhirnya bertemu dengan Nigar dan Jalal berbicara dengan Nigar dan akhirnya oleh Nigar Jalal dibawa ke dalam gua kemudian diikat, saat Jalal sadar bahwa dirinya terperangkap oleh Nigar dan Abu Mali saat itu Jalal dalam keadaan tangan yang digantung dan terus dipukuli oleh Nigar dan anak buahnya.


Nigar rupanya sangat dendam karena Jalal telah menyembunyikan ibunya. Jalal berkali-kali menjelaskan bahwa dia tidak tau keberadaan ratu Chan, namun Nigar tetap pada keyakinannya bahwa Jalal berbohong dan dia telah menyembunyikan ratu Chan selama bertahun-tahun. Jalal disiksa selama 36 jam terus menerus.


Sementara itu, pada saat Jalal disiksa Abul Mali mengambil kesempatan untuk menyerang tenda para wanita. Kemudian memberi informasi ke para ratu bahwa raja Jalal berhasil dibunuh oleh pasukan musuh, Abul Mali memberikan jubah perang raja dan juga pedang raja dalam kondisi berrlumuran darah. Para ratu yang mendengar raja telah terbunuh menjadi sangat panik dan Rukaya langsung berinisiatif meminum racun supaya tidak menjadi tawanan perang musuh.


Sedangkan para pengawal Jalal terus mencari keberadaan raja mereka.


Di tenda para wanita, mereka semua khawatir karena akan diserang oleh tentara Abul Mali, dengan penuh semangat ratu Jodha meyakinkan bahwa mereka para wanita bisa melawan musuh dengan menggunakan senjata dan juga kepandaian masing-masing, Jodha bertarung dengan pedang, Rukaya dengan panah, lainnya akan melempari batu dan membuat cairan panas dan pedas yang akan disiramkan pada pihak musuh saat mereka menyerang.

Dengan semangat membara yang dikomandoi oleh ratu Jodha para wanita berhasil mengalahkan tentara dengan cara melemparkan cairan panas dan pedas tersebut serta ratu Jodha juga berhasil melawan Abul Mali dengan permainan pedang yang bagus sekali, namun sayang Abul Mali kabur setelah dikalahkan oleh ratu Jodha.


Man Sing akhirnya menemukan tempat raja ditawan, segera dimusnahkan smua pasukan yang menyandera raja. Nigar dan Abul Mali kabur.


Bersambung kesini --> Rangkuman 24

--- kue enak ? ke Suvenir Coklat aja... 

yang mau kenal sama yang nulis bisa klik Afia Lindra

No comments:

Post a Comment