Thursday, March 26, 2015

Jodha Akbar - Rangkuman 28


Raja Jalal yang mendengar perihal bayi Bhaksi Bano langsung ke ruangan Bhaksi dan sangat mengerti alasan Bhaksi berbohong. Raja kemudian membawa Syarifudin ke ruangan para ratu, raja bicara bahwa para wanita yang ada di ruangan tersebut boleh memukul Syarifudin dengan sepatu mereka, karena Syarifudin sudah memperlakukan istrinya dengan sangat tidak baik. *yaelah... kasian banget Syarif dipukul rame-rame sama penghuni harem*


Tiba-tiba Bhaksi Bhano muncul sambil menangis dan memohon untuk menghentikan pemukulan terhadap Syarifudin. Syarifudin meminta maaf kepada raja Jalal atas perbuatannya yang tidak menerima anak perempuan.


Berikutnya adalah upacara resmi pemberian nama bayi Bhaksi Bano, ratu Jodha hampir terlambat karena tiba-tiba Resham, pelayan Maham Anga datang menangis ke ruangan Jodha dan melaporkan kondisi MahamAnga yang tidak mau makan sejak beberapa hari. Moti mengingatkan Jodha untuk segera pergi ke acara upacara Bhaksi Bano supaya tidak terlambat. Jodha berkata pada Resham bahwa dia tidak dapat melakukan banyak hal untuk masalah Maham tapi Jodha berjanji akan memikirkan hal tersebut.


Upacara pemberian nama bayi Bhaksi Bano segera dimulai sesaat setelah Jodha bergabung di acara tersebut. Awalnya raja yang akan memberikan nama bayi perempuan Bhaksi Bano akan tetapi kemudian Syarifudin memohon kepada raja untuk memberikan nama bagi putrinya, yaitu Mehtab artinya cahaya bulan, menurut Syarifudin putrinya telah membawa cahaya dalam hidupnya. Semua yang hadir ikut senang mendengar penuturan Syarifudin tentang bayinya.


Dalam upacara tersebut ratu Rukaya tidak hadir, tetapi setelah upacara pemberian nama bayi Bhaksi Bano ratu Rukaya memanggil semua orang untuk datang ke ruang sidang di istana ratu. Rupanya raja sudah menduga apa yang akan dikatakan oleh Rukaya dan raja langsung berkata bahwa dia sangat tidak menyetujui permintaan ratu Rukaya yang meminta salah satu anak kembar ratu Jodha untuk bisa menjadi anaknya. Dalam kesempatan tersebut ratu Rukaya berkata sambil menangis dan memelas serta memohon-mohon. Secara hukum Mughal permintaan tersebut tidak bisa dikabulkan, menurut raja Jalal tidak mungkin raja memberikan izin Rukaya karena permintaannya akan memisahkan antara ibu dan anak. Rukaya hanya minta hak pengasuhan saja.

Lagi-lagi ratu Jodha yang baik hati dan tidak sombong sangat tersentuh hatinya karena ratu Jodha sangat paham kondisi ratu Rukaya yang tidak memungkinan untuk memiliki anak kandung sendiri karena rahim ratu Rukaya saat lalu pernah rusak akibat racun yang diberikan padanya saat Rukaya hamil dulu. Ratu Jodha dengan penuh perhatian dan kasih sayang berkata pada raja bahwa dia setuju atas permintaan ratu Rukaya. Raja tidak terheran-heran dengan keputusan ratu Jodha sekaligus merasa kagum karena kebaikan istrinya untuk hal yang sangat sulit dilakukan oleh seorang ibu manapun di dunia ini.


Tapi diluar sepengetahuan ratu Jodha, raja Jalal menemui ratu Rukaya untuk membuat sebuah perjanjian yang adil bagi keduanya, bagi ratu Jodha maupun bagi Rukaya. Raja meminta ratu Rukaya untuk menuliskan bahwa jika ternyata ratu Rukaya tidak bisa mengurus dengan baik bayi yang sudah diberikan, maka bayi tersebut harus diberikan kembali kepada ratu Jodha, dengan berat hati Rukaya membuat surat perjanjian sekaligus menandatanganinya yang disaksikan oleh iru ratu Hamida.


Sementara itu di penjara, Maham Anga tetap memikirkan Adam Khan. Diam-diam tanpa sepengetahuan raja dan kelurganya, ratu Jodha mengunjungi Maham Anga dan membawakan makanan untuk Maham, dalam kondisi sakit parah dan lemah ternyata Maham masih punya kekuatan untuk mencaci maki ratu Jodha. Bahkan dia melempar piring makan dan mengenai dahi ratu Jodha sampai berdarah. Resham maupun Moti menjadi ikut sedih terhadap perlakuan kasar Maham terhadap Jodha yang sudah berusaha bersikap baik pada Maham.


Tetapi, Resham pelayan setia Maham Anga selalu meminta bantuan Jodha karena Resham melihat kondisi Maham yang semakin lemah. Jodha akhirnya mencari akal. Sekali lagi Jodha mengunjungi Maham dan mengatakan Maham harus makan dan sembuh karena saat ini Javeda, istri Adam Khan sedang hamil dan akan memberikan cucu untuk Maham. Benar saja, mendengar hal tersebut Maham sangat gembira dan langsung mau makan dan minum obat.


Ratu Hamida juga mengunjungi Maham, dan terkejut mendengar bahwa Javeda sedang hamil tetapi ibu ratu Hamida tidak mengetahui hal tersebut. Maham langsung paham bahwa berita kehamilan Javeda hanya berita bohong yang disampaikan oleh Jodha. Kondisi Maham semakin lemah.


Rahasia selalu tidak dapat disimpan di istana, kedatangan ratu Jodha ke penjara dengan cepat diketahui oleh raja dan membuat raja marah pada Jodha. Raja Marah karena khawatir terhadap diri istrinya yang sedang hamil. Begitupun ibu ratu Hamida dan rukaya, mereka semua khawatir Jodha celaka oleh perlakuan Maham. Akhirnya raja memutuskan supaya Maham Anga dibawa ke Delhi, hal tersebut untuk menyelamatkan ratu Jodha dan juga Maham Anga. 


Saat Jodha tau bahwa Maham akan dikirim ke Delhi, Jodha meminta izin kepada raja untuk menemui Maham Anga yang terakhir kali, raja mengizinkan dan dengan perasaan haru Jodha tetap bertanya pada Maham apa yang diinginkan Maham sebelum ke Delhi. Maham dengan kasar berkata bahwa dia menginginkan Adam kembali, apakah ratu Jodha bisa melakukannya? Masih dengan sikap sinis dan berapi-api Maham tetap mencaci maki ratu Jodha, dengan sabar dan rasa kasihan mendalam Jodha mendengarkan semua yang dilontarkan oleh Maham, setelah itu Jodha berinisiatif mempertemukan Jalal pada Maham Anga sebelum keberangkatan Maham ke Delhi.


Sesaat sebelum kepergian Maham ke Delhi, Jodha memohon dengan segala cara supaya raja Jalal menemui Maham sebelum Maham berangkat ke Delhi. Raja yang sudah kadung sakit hati terhadap semua penghianatan Maham sangat tidak ingin menemuinya, tapi jauh dalam lubuk hati yang paling dalam Jalal sesungguhnya merindukan sosok Maham Anga yang sangat menyayanginya waktu masih kanak-kanak. Jalal Maham. Sampai kemudian Jalal dengan penuh emosi keluar dari ruangan dan menghampiri Maham yang sedang akan digotong oleh pasukan.


Di ruangan depan istana, ratu Jodha berniat menghampiri Maham dan meminta maaf pada Maham bahwa dia tidak berhasil membujuk Jalal, namun pada saat bersamaan Maham melihat sosok Jalal keluar dari ruangan istana menuju dirinya. Dengan penuh haru biru Jalal memeluk Maham, mereka menangis, Maham akhirnya mengakui bahwa selama hidupnya dia sangat membenci ratu Jodha karena Jodha adalah bangsa rajput, namun hari ini dia mengakui bahwa dia sangat menghormati ratu Jodha yang sangat baik terhadap siapun, termasuk terhadap Maham Anga. Hari ini Maham Anga tunduk dibawah ratu rajput. Kutukan Maham Anga terhadap anak-anak raja Jalal dan ratu Jodha ditarik kembali. Semua terharu, tak lama kemudian Maham meninggal dipelukan raja Jalal.


Bersambung ke sini --> Rangkuman 29

cari kue enak? ke Suvenir Coklat aja
yang mau kenal sama penulis ini bisa klik Afia Lindra

No comments:

Post a Comment