Monday, March 16, 2015

Jodha Akbar - Rangkuman 25


Perayaan atas kehamilan ratu Jodha dihadiri oleh anggota kerajaan istana dan juga oleh raja Bharmal ayahanda ratu Jodha.http://www.suvenircoklat.com/kue-kering-lebaran/ Semua orang suka cita menyambut kabar berita bahagia ini.

Sementara itu pasukan ratu Mahacucak sudah mendekati istana Mughal dengan membawa Khaibar yang masih dalam kurungan dan akan dilepaskan nanti saat berada di depan istana.


Perayaan sedang berlangsung, pasukan yang membawa Khaibar sudah sampai di istana tepat pada saat perayaan berlangsung. Khaibar mengamuk, mengaum gak jelas gitu di halaman istana. Petugas jaga langsung memberi tahu kepada Atgah Khan bahwa isttana diserang oleh musuh. Segera mungkin Atgah Khan membuat persiapan penjagaan lebih ketat.


Raja Jalal bersiap ke luar halaman istana, sedangkan para ratu mulai heboh mendengar Khaibar mengaum. Mereka berlarian di balkon istana, tangan ratu Jodha secara tidak sengaja terluka dan mengeluarkan darah yang terkena dupattanya. Angin bertiup kencang dan menerbangkan dupatta ratu Jodha kemudian hinggap di kepala Khaibar. Serta merta Khaibar mencari darah yang baru diciumnya tersebut, yakni darah ratu Jodha. Khaibar terus masuk ke dalam istana kemudian mendapatkan ratu Jodha, secepatnya ratu Jodha dibawa oleh Khaibar setelah sebelumnya Khaibar memandangi ratu Jodha dengan pandangan mata yang sepertinya suka terhadap ratu Jodha.

Khaibar membawa ratu Jodha jauh keluar istana, masuk ke hutan. ratu Jodha menjatuhkan perhiasan yang digunakan sepanjang perjalanan supaya dapat ditemukan oleh raja. Langkah Khaibar diikuti oleh raja Jalal  dan pasukan, akhirnya Khaibar tertangkap oleh pasukan dan ratu Jodha dapat  diselamatkan.


Di balik penyerangan Khaibar adalah Abul Mali.


Setelah Khaibar ditangkap kemudian dimasukkan dalam penjara, tetapi rupanya Khaibar selalu disiksa oleh Syarifudin saat berada di penjara. Suara auman Khaibar dengan sangat jelas terdengar sampai ke istana, kemudian dengan rasa iba ratu Jodha mengungjungi Khaibar dan berusaha mengobati luka Khaibar akibat disiksa oleh Syarifudin. Khaibar rupanya suka  terhadap ratu Jodha. 


Perbuatan ratu Jodha rupanya diketahui oleh ibu ratu Hamida, ibu ratu menghampiri dan memarahi Jodha saat mengobati luka Khaibar. Jodha diminta untuk tidak menolong Khaibar karena ibu ratu sangat khawatir terhadap keselamatan Jodha yang sedang hamil.


Pada saat bersamaan, di istana sendiri sedang menyusup penjahat yang akan mencelakakan raja Jalal. Untuk menjerat siapa sebenarnya penjahat yang telah mengirim orang tersebut  untuk mencelakakan raja, sang raja dibantu oleh Atgah Khan bermain sandiwara seolah olah tidak menyadari bahwa ada penyusup. Melalui seorang penyanyi di istana Atifa yakni perempuan yang ditugaskan untuk mencelakakan raja. Jalal berpura-pura merasa simpati kepada Atifa dan kemudian jatuh cinta kepada Atifa dan berencana akan menikahi Atifa.


Tindakan raja yang seolah-olah mencintai Atifa sangat melukai perasaan ratu Jodha yang sedang hamil.


Pada  saat bersamaan, hukuman mati atas Khaibar akan dilakukan namun lagi lagi ratu Jodha menggunakan haknya untuk sebuah permintaan yang tidak boleh ditolak oleh  sang raja. Ratu Jodha meminta raja untuk mengampuni Khaibar. Dengan sangat kesal raja mengurungkan niat menghukum mati Khaibar. Walaupun sebenarnya ratu Jodha hanya ingin melindungi raja untuk tidak berbuat dosa saat bulan suci.

Khaibar dimasukkan lagi ke dalam penjara, namun bisa lolos lagi dan saat ini malah datang ke kamar pribadi ratu Jodha, Syarifudin yang mengetahui hal tersebut berusaha untuk menolong ratu Jodha, namun Syarifudin tidak berhasil melawan raksasa Khaibar. Khaibar dilumpuhkan oleh prajurit dan dibawa kembali ke penjara.

Kemudian Khaibar dipindahkan tahanannya, dimasukkan dalam sumur, Syarifudin melihat dari jauh untuk mengetahui siapakah sebenarnya yang menolong Khaibar selama ini, untuk siapa sebenarnya Khaibar bekerja. Tak lama Jalal memergoki seseorang yang berpakaian seperti prajurit Mughal yang berbicara dari atas sumur dan bicara pada  Khaibar bahwa dia berjanji untuk membebaskan Khaibar. 

Secepatnya Syarifudin menangkap orang tersebut. Terrnyata Khaibar sekarang ini ditugaskan untuk membunuh ratu Jodha istri kesayangan Jalal oleh seorang utusan ratu Mahacucak. Saat menangkap orang tersebut sekaligus Syarifudin juga mendapatkan peta jalan khusus (jalan tembus) menuju kamar pribadi ratu Jodha. Syarifudin senang bukan main karena selama ini diam diam Syarifudin mencintai ratu Jodha.


Ratu Jodha mendapatkan laporan bahwa Khaibar putus asa dan mulai membenturkan kepala di dinding sumur. Ratu Jodha merasa kasian sekali kemudian bertekad untuk menolong Khaibar keluar dari sumur tersebut. Dengan diam-diam di malam hari ratu Jodha berusaha membuka besi penutup sumur tempat Khaibar ditahan, setelah itu berhasil melepaskan diri Khaibar yang memang suka pada ratu Jodha malah menyandera ratu Jodha kemudian dibawa kabur menjauh dari istana.


Berita tentang penculikan ratu Jodha kembali membuat Jalal marah dan saat itu juga Jalal dan pasukan mencari ratu Jodha yang telah dibawa kabur jauh ke dalam hutan oleh Khaibar. Tapi setelah itu keberadaan ratu Jodha dan Khaibar tetap ditemukan oleh raja, saat raja menolong ratu Jodha dari dinding tebing yang terjal dan selamat, saat itu Khaibar merasa putus asa dan akhirnya menjatuhkan diri, tewas sekita itu juga. Ratu Jodha dibawa kembali ke istana.


Di istana, raja Jalal memperlihatkan kemesraan di depan semua orang terhadap Atifa dan tak lama kemudian mengumumkan bahwa raja akan menikahi Atifa yang kemudian ditentang oleh banyak orang.


Ratu Rukaya yang mudah marah memperlihatkan ketidaksukaannya kepada Atifa yang saat ini sedang dicintai oleh raja. Dalam sebuah adegan ratu Rukaya mencaci maki Atifa, kemudian tak lama berselang datang raja Jalal yang membela Atifa, sedangkan ratu Jodha yang berada di dekat situ juga membela ratu Rukaya dengan mengatakan kepada raja bahwa tidak sepantasnya seorang suami memperlakukan istrinya dengan tidak sopan dimuka umum. Raja Jalal seketika juga marah, di depan semua orang yang ada disitu, raja Jalal mengumumkan bahwa setelah menikahi Atifa dia akan langsung menceraikan ratu Jodha. Oww oww betapa terluka hati Jodha.


Ratu Jodha menjadi sangat sedih, rencana raja menikah dengan Atifa tinggal sesaat lagi dan ratu Jodha dengan hati yang sangat sedih mulai mempersiapkan kepergiannya kembali ke rumah orangtuanya setelah nanti bercerai dengan raja.


Hari H perkawinan raja dengan Atifa sudah ditentukan, persiapan pernikahan sudah pula dilakukan, saat pernikahan tiba semua siap, pernikahan dimulai disaksikan oleh para  ratu istri Jalal dan juga ibunda Jalal ratu Hamida. Selesai menikah, rupanya Atifa sudah mempersiapkan pisau di balik bajunya dan seketika pisau melesat tepat di leher pengantin pria. Oiya... kostum pengantin pria saat menikah wajahnya ditutupi oleh untaian bunga sehingga  wajahnya tidak terlihat. 


Sesaat setelah pengantin pria limbung, semua orang yang berada di ruangan tersebut heboh, pengantin pria tergeletak mati, tiba-tiba Atifa berkata bahwa inilah tujuannya datang ke istana Mughal, untuk  membunuh Jalal. Namun tiba-tiba Maham Anga berkata kepada Atifa kenapa sampai membunuh Jalal? Karena Maham hanya menyuruh Atifa melumpuhkan Jalal supaya Maham Anga dan Adam Khan bisa menggulingkan kekuasaan raja pada saat itu. Disitulah akhirnya terkuak bahwa penjahat yang sebenarnya adalah Maham Anga yang selama ini bersikap baik namun ternyata dalang dari semua kejahatan di dalam istana Mughal.


Ratu Jodha berjalan menuju tempat dilangsungkan pernikahan, namun mendekati ruangan tersebut penjaga melarangnya masuk, ratu Jodha berkata kepada penjaga bahwa dia tidak akan merusak acara pernikahan tersebut melainkan hanya ingin memberi ucapan selamat kepada raja untuk selanjutnya dia akan langsung pergi meninggalkan istana.
Mendengar kehebohan terjadi dalam ruangan ratu Jodha mempercepat langkahnya untuk masuk dan melihat yang terjadi, betapa terkejutnya dia melihat pengantin pria tergeletak mati. Betapa sedih hatinya. 



Namun ketika ingin mendekat langkahnya dihalangi oleh pengawal musuh, tiba-tiba seseorang yang menyerupai orang tua menyeruak datang dan membuka penyamarannya dan ternyata itu adalah sang raja Jalal yang menyamar, ooh... ratu Jodha tidak lagi sedih melainkan gembira karena suaminya masih hidup. Jalan memberantas musuh di ruangan tersebut, termasuk Maham Anga yang saat itu juga langsung  dimasukkan ke penjara.


Bersambung kesini --> Rangkuman 26


--- cari kue enak ? ke Suvenir Coklat aja... 

yang mau kenal sama yang nulis bisa klik Afia Lindra

No comments:

Post a Comment