Saturday, January 24, 2015

Jodha Akbar - episode 246


246 ini episode favorite saya hahaha
Youtube episode ini berulang kali saya liat, saya  perhatikan chemistry antara Jodha dan Jalal, beneran deh, dapet banget acting chemistry indah diantara keduanya.


Setelah emosi penonton seringkali dipermainkan saat mengikuti kisah cinta mereka sejak awal akhirnya sampai juga pada episode yang membuat kita tersenyum lega, loh? Hahaha
Apa aja yang terjadi pada episode 246 ini? Yuk disimak....

Di akhir episode 245 Jodha melihat Jalal mencium Rukaya dengan mesra karena saat itu Jalal sangat bahagia mendengar kabar bahwa Rukaya hamil lagi.
Berita Rukaya hamil lagi tersebar dengan cepat di kalangan istana, para menteri mengucapkan selamat dan Jalal juga terlihat sangat bahagia, senyum lebar Jalal saat itu sebagai ungkapan perasaan hati yang luar biasa indahnya. Tetapi Jalal tidak ingin mengumumkan berita baik ini pada semua orang karena setelah peristiwa keguguran pada Ratu Rukaya saat lalu membuat Jalal berhati hati terhadap keselamatan Rukaya dan calon anaknya sebab musuh Jalal ada banyak dimana-mana yang memungkinkan kejadian buruk bisa terjadi lagi.

Jodha berada di kamar, dia termenung di depan Jendala, Jodha mengingat kembali  saat Jalal sedang mencium mesra Rukaya di tempat tidur dan merasa sangat cemburu, karena perasaan cintanya pada Jalal saat itu sudah membuncah. Diapun sangat sedih melihat kenyataan bahwa Jalal sangat bahagia bersama Rukaya. Jodha bertanya pada diri sendiri mengapa dia merasa sedih, Jalal adalah seorang raja, dia memiliki banyak istri, semua mencintai Jalal dan Jalalpun mencintai mereka, tapi kenapa hatinya terasa sakit.

Kemudian datang Jalal dan memanggil Jodha serta berkata ingin berbagi kebahagiaan dengan Jodha. Jodha menenangkan diri menghapus air mata di sudut matanya.
Jalal bertanya ‘kau kenapa Jodha? Apakah kau marah? Kemudian Jalal mendekati Jodha dan memegang bahu Jodha. Jodha menepis tangan Jalal, berbalik menatapnya dan berkata agar Jalal tidak mengganggunya. Jalal heran dan bertanya-tanya kenapa Jodha seperti  itu, Jodha melangkah menjauhi Jalal. Jalal  berkata ‘demi tuhan Jodha, ceritakan padaku ada apa?
Jodha menjawab ‘tidak ada apa-apa, aku hanya ingin tidur. Jalal mendekati Jodha dan bertanya apakah Jodha melihatnya bersama Rukaya? Apakah Jodha tidak senang dirinya akan menjadi seorang ayah?

Jodha menjawab ‘kau adalah raja, bagaimana aku bisa marah? Kau punya hak untuk memiliki banyak istri dan Rukaya adalah istri pertamamu, teman baikmu dan sekarang ibu dari calon anakmu, mengapa aku harus marah? Jalal berkata ‘itu benar, tapi bahkan dia tidak ingat kapan terakhir kali dia mendekati Rukaya. Ketika Jodha pergi dari istana meninggalkan Jalal, dia mendekati Rukaya dan kemudian... Jodha menahan ucapan Jalal dan mengatakan bahwa ia tidak ingin mendengarnya. Jodha berkata ‘aku tau bahwa kau mempunyai banyak istri, tapi apa yang bisa aku lakukan dengan perasaanku? Aku mungkin tersenyum diluar, pura-pura senang tapi bagaimana cara memberitahumu bahwa aku tidak suka kalau kau bersama orang lain. Bagaimana menjelaskan hal ini pada hatiku sendiri bahwa suamiku adalah seorang raja dia berhak mempunyai banyak istri dan aku sebagai wanita harus menanggung perasaan itu. Jika perempuan berpikir tentang orang lain itu adalah dosa tapi seorang pria dapat melakukan hal ini. Ketika berada di kamarku, aku berusaha membuat kau bahagia tapi aku sendiri tidak tau sampai kapan kau akan menghormatiku dan kapan kau akan membuangku? Wajah Jodha terlihat sedih, merajuk, lucu juga.

Kemudian Jalal bertanya, bagaimana Jodha sanggup membandingkan dirinya sendiri dengan orang lain *mungkin maksudnya istri-istri Jalal lainnya kali* hanya karena Jodha cemburu pada Rukaya dan calon anaknya. Jalal memang punya banyak istri, sebagian didapat melalui perang yang dimenanginya, sebagian dinikahi atas keinginan sendiri tapi itu semua sebelum ia menikahi Jodha, karena sebelum itu dia adalah pria yang bandel, tidak punya hati, tidak kenal takut. Kemudian Jodha datang dalam kehidupan Jalal menyadarkan bahwa Jalal adalah manusia yang punya hati. Ada banyak wanita yang memimpikan dia, tapi tak satupun yang dapat melihat mimpi Jalal. Benar bahwa Jalal punya banyak istri tapi hanya nama Jodha yang terukir di hatinya, hanya Jodha yang menarik hatinya karena Jodha memiliki hati Jalal. Jodha terikat pada nafas kehidupan Jalal, dia ingin hidup bersama dan hanya dengan Jodha... uhuyy banget rayuannya hahaha
Jalal seorang raja dan memiliki kewajiban, tapi ketika orang-orang memanggil namanya mereka akan memanggil nama Jodha juga, cintanya pada Jodha akan selalu dibicarakan oleh orang. Ketika orang bicara soal kerajaannya maka orang akan terkenang akan cinta mereka, karena Jodha sudah merubah sosok raja yang kejam menjadi lembut.

Jodha tersadar dan berkata bahwa Jalal memiliki banyak istri dan memiliki kewajiban terhadap mereka tapi apa yang bisa aku lakukan selain menerima keadaan ini.
Jalal berkata, kalau kau tahu itu lalu kenapa cemburu? Jodha menjawab ‘itu karena aku mencintaimu yang mulia’ Jalal agak terkejut mendengar hal itu dan berkata sambil menatap Jodha ‘kalau kau cinta kenapa ada jarak? Kemudian Jalal mendekati Jodha, sangat dekat, Jodha menghindar, Jalal meraih tangan Jodha keduanya bertatapan, tapi kemudian Jodha berusaha melepaskan diri. Jalal cepat menarik rambut Jodha sambil berbisik supaya Jodha menghilangkan marahnya, Jodha bilang dia kesakitan *Jalal terlalu kenceng kali narik rambut Jodha hahaha* Jodha kembali menghindar, Jalal menarik dupattanya kemudian mendekat lebih dekat lagi ke Jodha, sekali lagi Jodha mendorong tubuh Jalal dan menghindar. Jalal kembali merasa kecewa kemudian dia melangkah pergi meninggalkan Jodha. Melihat Jalal pergi Jodha segera mengejarnya kemudian memeluk Jalal dari belakang, menyelipkan tangannya di celah lengan tegap Jalal, meraih bahu Jalal dan menyenderkan kepalanya pada punggung Jalal *aneh juga yah? Jodha sebenarnya mau tapi masih malu malu aja hehehe

Jalal menghirup aroma tubuh Jodha yang memeluknya dari belakang, menggenggam erat tangan Jodha, hening... Jalal memejamkan matanya dan menarik Jodha ke hadapannya. Jalal mencium kening Jodha sambil berkata ‘kalau kau tidak menahannya mungkin aku sudah pergi’ bisik Jalal. Jodha diam termangu sambil melihat malu-malu melihat tatapan Jalal yang sendu. Kemudian mereka berpelukan erat, jemari Jodha memegang punggung Jalal dengan eratnya, Jalal mencium lembut bahu Jodha dan merekapun larut dalam buaian perasaan cinta. Seketika Jodha tersadarkan apa yang sudah  terjadi membuat  dirinya malu kemudian berusaha melepas pelukan Jalal dan hendak melangkah pergi namun Jalal menghentikan Jodha, Jalal memeluk Jodha, menyusuri lengannya, membelai tangannya lalu keduanya berpegangan tangan dengan sangat erat. Hening... keduanya sangat larut sambil berdiri merasakan cepatnya detak jantung masing-masing. dag dig dug dag dig dug hahahaha


Kemudian Jalal membopong Jodha menuju tempat tidurnya sambil menatap wajah Jodha dengan sangat mesra dan perasaan nyaman bergejolak luar biasa.

Di Amer Shaguni Bai melihat kulit kerangnya saling bertumpuk. Dia tertawa sangat keras, katanya malam ini adalah sejarah baru telah ditulis dan akan diingat orang selama bertahun-tahun mendatang. Pada malam ini cinta telah menang lalu shaguni bai dan anak buahnya menari-nari bahagia.




Jalal dan Jodha bermain cinta, keduanya berada di tempat tidur, Jodha bersandar membelakangi Jalal dan Jalalpun membelai rambut dan tubuh Jodha, Jodha membalikkan badannya dan mereka berbaring di tempat tidur, mata Jodha terpejam dan ketika membuka matanya wajah Jalal dekat tepat di atas wajahnya. Mereka saling bertatapan penuh arti, penuh cinta yang bergejolak. Jalal melepas perhiasan Jodha satu persatu. Jalal mencoba mencium Jodha tapi Jodha masih malu-malu dia menghadapkan miring wajahnya menghindari ciuman Jalal *aih Jodha bikin gemes aja sih.... hahaha*
Jodha tersipu malu, bangkit duduk sambil memegang erat sprei, Jalal ikut bangkit tersenyum dan duduk di belakang Jodha, tangannya memeluk tubuh Jodha dan tangan lainnya membuka tali baju Jodha dan mulailah menciumi punggung Jodha. Jodha sepertinya terlihat sangat malu, dia membalikkan badannya kemudian mendorong tubuh Jalal agar berbaring di ranjang. Lalu Jodha membaringkan kepalanya di dada Jalal. Jalal memeluk erat tubuh  Jodha, sementara tangan satunya lagi menarik tirai kelambu hingga menutupi tempat tidur mereka.
Selanjutnya terserah mereka deh.... adegannya disensor sampai disitu hahahaha

--Bersambung kesini -->Rangkuman 16

   Pagi harinya Rukaya memergoki Jalal Jodha saat mereka masih tidur berdua, Rukaya shock tak percaya pada kenyataan tersebut, lalu dengan cepat mengatur siasat untuk membuat jarak lagi antara Jodha dan Jalal

---cari kue enak ? ke Suvenir Coklat aja... bisa juga kesini 

yang mau kenal sama yang nulis bisa klik Afia Lindra


No comments:

Post a Comment