Monday, January 19, 2015

Jodha Akbar - Rangkuman 10


Keesokan harinya Jodha dibawa kembali ke Amer, raja Bharmal berterima kasih pada semua orang yang sudah menjaga Jodha. Jalal melihat kepergian Jodha berharap Jodha tidak pergi dari tempat itu, harapan yang sia-sia karena Jodha tetap pada pendiriannya tidak akan dengan mudah memaafkan Jalal yang sudah sangat melukai hatinya.
Di Amer semua orang sangat bersuka-cita karena Jodha telah ditemukan dan saat itu sedang perjalanan kembali ke Amer bersama ayahnya. Namun ibunda Jodha, ratu Meinawati merasa sangat malu pada Jodha, sebab perkataannya pada Jodha saat lalu membuat putrinya tersebut tidak mau kembali ke rumah orang tuanya dan memilih bepergian sendiri mencari solusi atas masalah yang sedang dihadapi oleh putrinya. 


Kedatangan Jodha disambut dengan suka cita mendalam oleh segenap keluarganya. Pada kesempatan tersebut Jodha juga memperkenalkan Shanaz pada keluarganya. Tapi dia tidak melihat ibundanya, setelah penyambutan Jodha langsung mencari ibunya, Ibu Jodha minta maaf atas perkataan yang lalu yang tidak memperbolehkan putrinya kembali ke Amer, mereka berpelukan penuh haru.


Karena perasaan bersalah mendalam, Jalal masih terbayang-bayang seolah-olah Jodha memutuskan kembali kepadanya. Setelah tersadar ternyata hanya ilusi saja. Sepanjang perjalanan hati dan pikiran Jalal terus dipenuhi oleh semua hal tentang Jodha. Jalal sempat menyendiri masuk ke dalam hutan tanpa ditemani oleh prajurit dan bertemu dengan seorang pria tua miskin yang mau berbagi makanan dengannya dan ternyata dari pria miskin tersebut Jalal mendapat pelajaran tentang kebaikan yang tulus seorang manusia terhadap manusia lainnya.


Di Amer, Jodha masih terlihat sangat sedih, walaupun dia tidak berkenan untuk kembali bersama Jalal namun hati dan perasaan Jodha masih terikat kuat pada cinta terhadap Jalal. Bahkan Jodha masih juga berdoa untuk keselamatan Jalal. Nenek dan ibunda Jodha terus menghibur Jodha dan mengajak Jodha untuk ikut serta dalam perayaan festival ganghaur.

Dalam perjalanan di hutan, Jalal diserang oleh Abul Mali, musuh Jalal yang memang sangat mengincarnya untuk bisa membunuh Jalal. Saat itu Jalal bisa selamat karena saat ditusuk bagian perut oleh Abul Mali, pedangnya tertahan benda keras, ternyata Jalal menyelipkan koin keberuntungan di bagian pinggangya yang didapat dari Jodha. Tapi karena saat itu Jalal diserang oleh Abul Mali beserta anak buahnya, Jalal yang sendirian melawan mereka akhirnya tumbang juga. Pada Saat Jalal akan ambruk, sepasukan tentara siap siaga menolongnya. Ternyata ayahanda Jodha raja Bharmal menyuruh pasukannya untuk terus mengikuti Jalal. Dan akhirnya Jalal dibawa oleh pasukan ke kerajaan Amer.
Jalal terluka di beberapa bagian tubuhnya dan dibawa ke kamar Jodha untuk dapat diobati dan juga beristirahat. Setelah tersadar Jalal sedikit bingung akan keberadaannya, tapi secepatnya dihampiri oleh raja Bharmal. 


Jalal ingin cepat-cepat bertemu Jodha, dengan memaksakan diri Jalal dibantu prajurit mendatangi tempat dimana Jodha sedang berdoa dalam festival ganghaur. Jalal sudah sangat dekat dengan Jodha dan hanya bisa melihat Jodha sedang khusuk berdoa sambil memejamkan mata. Mata Jodha sempat membuka sebentar dan dia melihat bayangan Jalal pada air danau yang berada tepat di hadapan Jodha, kemudian matanya tertutup kembali. Saat bersamaan Jalal merasa sangat kesakitan akhirnya dibawa kembali ke kerajaan dan beristirahat di kamar Jodha. 

Saat kembali pulang, Jodha yang menuju kamarnya sangat bingung, karena dia melihat bayangan Jalal dimana-mana, waktu berdoa dia melihat bayangan Jalal di air danau kemudian setiba di kamarnya dia juga melihat bayangan Jalal yg tertidur di kamarnya, dalam kebingungan tersebut Jalal memanggil ‘ratu Jodha’ dan Jodha pun berteriak histeris yang ‘ada apa denganku ini ? kenapa dimana-mana aku melihat yang mulia dan sekarang aku bisa mendengar suaranya memanggilku *penonton ketawa-ketawa aja melihat kelucuan dan keluguan Jodha* kemudian bibi Jodha menyadarkan bahwa Jodha sedang tidak berilusi tapi suaminya memang ada disini, di kamar Jodha karena terluka diserang musuh dan diselamatkan oleh prajurit kemudian dibawa kesini.


Masih dalam kondisi marah, Jodha dibantu para pelayan ikut merawat luka Jalal. Jodha masih merasa kesal pada Jalal, walaupun mereka tidur di kamar yang sama namun Jodha belum bisa menghilangkan amarahnya pada Jalal.


Jalal sempat dirawat selama beberapa hari di kerajaan Amer, dalam kesempatan itu Jalal tak henti-hentinya untuk mengajak pulang bersamanya ke Agra. Jodha tetap pada pendiriannya, tidak mau ikut Jalal. 


Akhirnya Jalalpun kembali ke kerajaannya mengingat tugasnya sebagai raja yang harus diselesaikan disana. Kembali ke Amer dengan selamat tanpa ratu Jodha membuat Jalal sedikit sedih, kehilangan gairah hidupnya. 


Ibunda Jalal ratu Hamida juga dalam kondisi yang tidak baik karena selalu memikirkan Jodha yang pergi meninggalkan istana. 


Jalal menemui ibunya sesaat setelah sampai di istanya, Jalal menceritakan bahwa dia sudah menemukan ratu Jodha, namun Jodha tidak bersedia untuk kembali ke Amer bersamanya. Jalal meminta maaf pada ratu ibundanya belum bisa membawa Jodha kesini. Hari-hari Jalal selanjutnya selalu murung, tidak ceria, tidak ada senyum, penyesalan dan kepedihan sangat jelas menghiasi wajahnya.
Dibantu kalimat-kalimat bijaksana dari ratu Salima akhirnya Jalalpun mulai mengurus persoalan kerajaan lagi.


--Bersambung kesini--> Rangkuman 11
Keraguan Jodha terhadap perasaan hatinya membuatnya jadi galau tingkat dewa


---cari kue enak ? ke Suvenir Coklat aja... 
yang mau kenal sama penulis ini klik Afia Lindra

No comments:

Post a Comment