Sunday, January 25, 2015

Jodha Akbar - Rangkuman 16



Malam itu, malam yang sangat mengesankan bagi Jodha dan Jalal, semakin malam Jalal terus mencumbu Jodha dengan penuh hasrat cinta yang sedang menggelora.

Di lain tempat, Baba Christi berdoa untuk kebahagian Jalal dan Jodha karena alasan cinta mereka bisa menyatu sebagaimana layaknya hubungan suami istri.


Di ruangan lain, Rukaya merasa bisa mengalahkan Jodha dalam meraih simpati Jalal, dia merasa satu-satunya ratu dalam kehidupan Jalal dan saat ini dengan alasan kehamilannya Rukaya bermimpi menjadi Mariam Zamani, yakni ratu kerajaan yang mendapatkan gelar kehormatan karena dapat memberikan putra mahkota untuk kerajaan Mughal. Rukaya mengajak berpesta para ratu penghuni harem dengan minum minum sepuasnya.


Di ruangan lainnya, Sharifuddin dan Adam Khan juga membahas rencana untuk mengalahkan Jalal guna merebut tahta kerajaan.


Pagi harinya Hosiyar masuk ke ruangan pesta yang diadakan oleh Rukaya, para wanita tergeletak dimana-mana dalam kondisi tidur. Rukaya tertidur disitu juga, dengan agak susah Hosiyar membangunkan Rukaya dan mengatakan bagaimana Rukaya bisa tertidur di tempat itu, Rukaya mengatakan bahwa pesta semalam sangat meriah. Dia mengatakan akan bertemu dengan Jalal saat itu juga.


Rukaya pergi ke kamar Jalal, di depan kamar Rukaya dihalangi oleh pengawal tapi dia berkata-kata kasar pada pengawal dan memaksa masuk dengan menampar dan mengancam pengawal, setelah itu Rukaya menerobos masuk ke dalam ruangan tanpa mengindahkan himbauan pengawal yang bersusah payah menghalanginya. Di dalam kamar, Rukaya melihat tirai pembaringan masih tertutup rapat, Rukaya mendekat dan membuka perlahan tirai, betapa terkejutnya dia mendapati Jalal dan Jodha dalam kondisi tertidur pulas dengan posisi yang sangat mesra. 


Rukaya terpana sekaligus shock, dia keluar ruangan dengan rasa gemetar dan ingin muntah. Kemudian Rukaya berpapasan dengan para istri, mereka menanyakan segala sesuatu terkait dengan raja, Rukaya berpura-pura merasa bahagia setelah itu pamit untuk pergi ke kamarnya.

Sampai di kamar Rukaya menutup semua tirai, membanting barang-barang sambil menangis histeris karena tidak menyangka Jalal akan bisa bermesraan dengan Jodha. Yang ada dalam pikiran Rukaya adalah bahwa Jalal hanya mencintainya, tidak akan bisa berpaling darinya. Setelah puas menangis Rukaya justru tertawa terbahak-bahak karena tiba-tiba mendapatkan ide cemerlang berikutnya untuk memperdaya Jodha. Segera dia meminta pelayan untuk memanggil Jodha ke hadapannya.

Jalal dan Jodha masih tertidur berpelukan, Jodha terbangun terlebih dahulu, ketika membuka matanya Jodha teringat lagi yang terjadi semalam, dia tersenyum bahagia. Ketika hendak bangun dari pembaringan tangan Jodha dipegang oleh Jalal, Jalal masih menginginkan kebersamaannya berlanjut bersama Jodha. Tak lama kemudian datang pelayan Jodha, Moti yang mengabarkan bahwa ratu Rukaya ingin bertemu dengan Jodha saat itu juga. Jodha bergegas memakai perhiasannya dan membereskan sedikit bajunya, Jalal merajuk, Jodha berjanji akan segera kembali menemani Jalal.


Jodha menemui Rukaya di kamarnya, keduanya duduk berhadapan, dengan pura-pura ramah dan bersikap baik mulailah Rukaya berbincang dengan Jodha. Rukaya meminta bantuan Jodha untuk mengurus Rukaya yang sedang hamil, karena situasi kerajaan yang kurang aman dari manusia manusia jahat yang berusaha untuk menggagalkan kehamilan Rukaya, dia hanya percaya pada Jodha untuk bisa mengurusnya. Dengan kepolosan dan kebaikan hatinya Jodha bersedia mengurus Rukaya, dia berfikir apa yang dikatakan Rukaya memang benar, Rukaya sedang hamil anak Jalal dan Jodha akan menjaga Rukaya dan anak dalam kandungannya sebagai ungkapan perhatian dan cintanya pada Jalal.


Kemudian Jodha kembali ke kamarnya, duduk di tepi pembaringan sambil termenung, Jalal datang ke ruangan Jodha. Jalal bertanya kenapa Rukaya memanggil Jodha, Jodha menceritakan semuanya ke Jalal dan Jalal terkejut kenapa Rukaya meminta Jodha mengurusnya padahal banyak sekali pelayan istana. Jalal tidak setuju kalau Jodha harus mengurus Rukaya. Jodha memberi tahu Jalal dengan alasan keselamatan Rukaya memintanya untuk menjaganya. Dan dengan senang hati dia akan melakukan permintaan Rukaya karena alasan dia mencintai Jalal dan dia harus menjaga anak Jalal yang ada dalam kandungan Rukaya agar bisa selamat sampai lahir nanti. Jalal terharu akan kebaikan hati Jodha.


Jodha datang ke kamar Rukaya untuk mulai mengurusnya. Rukaya sedang menghisap hookah, Jodha kemudian memberi perintah para pelayan untuk berhenti memberi hookah karena hal itu tidak bagus untuk wanita hamil. Jodha juga memberi perintah pada pelayan untuk membuat suasana kamar lebih sejuk.


Ratu Hamida, ibunda Jalal dan ratu Salima datang ke ruangan Rukaya, memberikan sebuah gelang sebagai hadiah karena saat ini Rukaya sedang mengandung keturunan raja Mughal. Jalal juga ada diruangan Rukaya, setelah itu mereka semua berpamitan, Jodha masih harus mengurus Rukaya. Sebelum meninggalkan ruangan Jalal menghampiri Jodha bahwa dia masih ingin bersama Jodha dan setelah selesai mengurus Rukaya Jalal berharap Jodha bisa datang ke ruangannya. Rukaya yang melihat Jalal mendekati Jodha jadi cemburu.


Tak lama Jalal pergi, salah seorang pelayan memberitahu Jodha bahwa Jodha dipanggil oleh raja sekarang juga. Jodha berpamitan pada Rukaya dan dengan rasa berat Rukaya membolehkan Jodha pergi sambil bertanya dalam hati kenapa Jodha dipanggil oleh Jalal *ribet juga ya? Jalal banyak istri dan sekarang lagi jatuh cinta berat sama Jodha, Rukaya merasa sudah berada dalam kehidupan Jalal sejak lama masih tidak rela bahwa suaminya bisa mencintai orang lain selain dirinya, ribet urusan cinta dan perasaan hehehe*
Jodha dipanggil Jalal karena Jalal masih pengen berduaan sama Jodha, yaa... namanya juga lagi kasmaran, pasti pengennya nempel terus. 


Rukaya lagi-lagi berpura-pura sakit dan meminta pelayan segara memanggil Jodha. Dengan tergesa-gesa Jodha dan Jalal pergi ke ruangan Jodha, Rukaya saat itu batuk batuk dan terengah-engah seolah kesulitan untuk bernafas. Jalal memeluk Rukaya dan membopong ke tempat tidur, Rukaya terus memeluk Jalal dan tidak mau melepaskan pelukan Jalal. Jodha menyiapkan obat untuk Rukaya, sambil merasa aneh melihat kelakuan Rukaya.


Di ruangan lain, Sahnaz masuk ke ruangan Adham untuk memcari sesuatu, Adham datang kemudian memeluknya dari belakang, Shanaz terkejut kemudian berpura pura lagi jadi orang gila.


Pengawal sedang menggiring Zakira untuk memasuki istana guna mendapatkan kebebasan resmi dari kerajaan. Tiba-tiba Zakira mengambil pisau pengawal istana dan berlari menuju semak-semak dimana disitu ada Rahim sedang bermain. Zakira menancapkan pisau ke semak-semak kemudian Rahim pingsan. Diduga oleh pengawal bahwa Zakira menusuk Rahim kemudian semua orang panik karena Rahim pingsan, ternyata Zakira saat itu menyelamatkan Rahim dari seekor ular.


Di persidangan Zakira mendapat kebebasan, namun setelah itu Zakira meminta untuk dipekerjakan sebagai pelayan, Jodha bersedia menampung Zakira untuk jadi pelayannya karena Jodha yakin bahwa Zakira sudah menjadi orang baik.


Di ruangannya, Rukaya memandangi gelang pemberian ratu Hamida dengan rasa bangga, seolah-olah hanya Rukaya yang istimewa di kerajaan Mughal, sambil tersenyum-senyum di depan jendela Rukaya melihat Jalal melintas dan mengira akan menemuinya, Rukaya tersenyum puas sesaat kemudian marah karena ternyata Jalal menuju ke ruangan Jodha.


Di ruangan Jodha, Zakira berterima kasih karena sudah diberi kesempatan untuk melayani Jodha. Kemudian Jalal datang dan berbicara pada Jodha, Jalal menginginkan Jodha bisa membantunya dalam mengurus pemerintahan, Jodha mengatakan tidak bisa karena saat ini dia sedang fokus mengurus Rukaya yang sedang hamil. Kemudian Jodha Jalal sudah berdekatan dan siap-siap bermesraan, tiba-tiba terdengar suara pelayan yang mengatakan bahwa ratu Rukaya memanggil Jodha saat itu. Gak jadi mesra mesraan deh... kasian juga Jodha Jalal, lagi berbunga-bunga suasana hatinya tapi kalau sedang berdekatan selalu dihalangi oleh Rukaya.

--Bersambung kesini--> Rangkuman 17  

Maham Anga terus mencari tahu keberadaan peta harta karun yang sudah diincarnya sejak lama, Rukaya terus menerus merajuk meminta perhatian dari Jalal.

---cari kue enak ? ke Suvenir Coklat aja... bisa juga kesini
yang mau kenal sama yang nulis bisa klik Afia Lindra

No comments:

Post a Comment