Friday, January 23, 2015

Jodha Akbar - Rangkuman 15


Ratu Salima sedang memberi makan merpati, Jodha datang padanya ingin bercerita soal Maham Anga. Ratu Salima menceritakan semua soal Maham Anga pada Jodha. Setelah itu Jodha pamit pada Salima, di perjalanan Jodha bertemu Maham Anga, dia menegur Maham Anga karena merasa kesal setelah tau bahwa Mahamlah penyebab dari masalahnya. Bukannya malu atau takut Maham malah mengancam akan membuat hidup Jodha menderita.

Di ruang sidang istana, Atgah Khan membacakan untuk Jalal surat-surat yang mengucapkan ungkapan terima kasih karena penghapusan pajak beribadah untuk umat Hindu, bahkan Sujamal dan Pangeran Pratap juga mengirim surat untuk Jalal.
Jalal meminta Atgah membalas surat dari Sujamal. Kemudian datang utusan yang membawakan hadiah untuk Jalal yang berasal dari raja Bharmal ayah Jodha sebagai pengingat sudah satu tahun hubungan yang terjalin dengan baik antara kerajaan Mughal dan Amer.


Jodha berkata pada patung Kahna bahwa sudah setahun dia lewati  menikah dengan Jalal dan sudah mengalami suka duka selama ini. Bergegas Jodha pergi ke luar ruang.
Sama halnya dengan Jalal, bergegas pergi dari sidang istana, dan ternyata Jalal dan Jodha pergi ke tempat yang sama untuk berdoa, sama-sama mengingat hari perkawinan mereka.
Maham menemui seseorang secara rahasia dan mencambuknya *ini masih jadi teka-teki siapakah orang yang ditemui oleh Maham Anga secara diam-diam tersebut.


Ratu Hamida sedang sibuk menyiapkan perayaan untuk satu tahun pernikahan Jalal dan Jodha, bahkan ibu ratu Hamida sendiri yang mengecek persiapan makanan ke dapur istana menggantikan tugas Maham Anga.

Di kamarnya Jodha sedang mengobrol dengan Jalal, kemudian datang Rahim memamerkan boneka mainannya yang dikasih julukan boneka raja dan boneka ratu. Tak lama datang Shanaz yang mengajak bermain Rahim kemudian mereka saling berkejaran sampai diluar ruangan balkon istana, Shanaz merebut boneka milik Rahim namun Rahim berusaha untuk mempertahankan miliknya tersebut sampai tidak sadar bahwa Rahim sudah berada di pinggir balkon, saat boneka direbut dari tangan Rahim, Rahim terjatuh namun sempat berpegangan pada pinggiran balkon  istana. Jalal dan Jodha yang mendengar ada keributan keluar dari ruangan, kemudian Jalal berlari kencang melompat dari lantai atas untuk menyelamatkan Rahim saat terjatuh dari lantai atas balkon *aksi heroik Jalal keren*
Setelah Rahim dapat diselamatkan oleh Jalal, diatas terlihat Shanaz yang tertawa-tawa sudah berhasil merebut boneka milik Rahim. Sedangkan ratu Rukaya yang menyaksikan hal tersebut langsung marah pada Jodha yang telah membawa orang tidak waras bersamanya ke dalam istana, yang mungkin bisa membahayakan keselamatan banyak orang.


Setelah kejadian itu, di ruangan lainnya, Jalal terpancing kemarahannya karena saat itu ratu Rukaya sengaja mengeluarkan kata-kata yang memojokkan Jodha. Ratu Salima membela Jodha bahwa Rahim tidak apa-apa dan sangat memaklumi kejadian tersebut karena Shanaz dianggap kurang waras. Jalal ikut marah karena bisa jadi Rahim terluka saat itu dia tidak dapat menyelamatkannya dan ingin mengembalikan Shanaz ke Mathura.


Ratu Salima meminta Jalal berfikir dari sudut pandang Jodha, mereka tidak tau apa yang terjadi pada Jodha saat di Mathura, bisa jadi Shanaz adalah tempat Jodha berbagi kesusahan dan kesedihan pada saat itu, karenanya Jodha terlibat secara emosional pada Shanaz. Shanaz itu pemikirannya sama Rahim sebagai anak-anak. Jodha sangat mencintai menyayangi dan memahami Rahim melebihi kita semua, begitupun perlakuannya terhadap Shanaz, luka Jodha baru saja sembuh kenapa harus disakiti lagi? Jalal dapat memahami maksud ratu Salima tapi Rukaya sangat geram Jalal mendengarkan nasehat bijak dari ratu Salima.

Shanaz menangis pada Jodha dan berjanji untuk tidak melakukan kesalahan itu lagi.
Jodha berada di kamarnya berfikir ‘kenapa selalu terjadi lagi? Kemudian Jalal mendatangi Jodha di kamarnya. Dia bilang pertengkaran ini sudah cukup, dia minta maaf. Dan sebaiknya mempersiapkan perayaan hari pernikahan mereka.


Rukaya mengamuk di kamarnya seperti biasa.


Keesokan paginya Jodha berdoa, satu tahun berlalu, kebencian berubah jadi cinta, Jodha berdoa semoga Jalal bahagia. Jodha terkejut Jalal ada di belakangnya, dia mengucapkan selamat hari jadi perkawinan mereka, Jalal memeluk Jodha.


Ratu Rukaya lagi-lagi membuat rencana jahat, dia tidak ingin Jalal ikut dalam perayaan perkawinan, dia berniat memberikan hadiah bunga mawar segar yang harum dan indah kesukaan Jalal, namun bunga-bunga tersebut sudah diberi racun terlebih dahulu agar pada saat dihirup oleh Jalal, dia menjadi pingsan beberapa waktu dengan begitu Jalal akan melewatkan acara perayaan tersebut dan hanya Jodha yang merayakan hari perkawinan mereka.


Ternyata niat jahat Rukaya diketahui oleh Hoshiyar pelayannya, Hoshiyar merasa kasihan pada ratu Jodha, karena ratu Jodha pernah berbuat baik pada Hoshiyar, kemudian mawar yang beracun tersebut diganti oleh Hoshiyar dengan mawar lainnya, dengan demikian Jalal tidak jadi pingsan dan dapat mengikuti perayaan bersama Jodha.
Rukaya yang sudah menduga Jalal bakalan pingsan menjadi terheran-heran, kenapa setelah berkali-kali menghirup mawar tersebut Jalal tidak juga pingsan.


Shanaz mencari-cari sesuatu di kamar Gulbadan, penulis buku raja Humayun.



Jalal dan Jodha menghadap ke ibunda Jalal, ratu Hamida memberi selamat pada mereka, mencium mereka. Setelah itu Jodha dan Jalal pergi ke penjara istana untuk membagi bagikan amal. Mereka juga bertemu dengan Zakira, pelayan Benazir yang saat lalu ingin meracuni Jalal, Zakira sedang dilempar oleh petugas penjara tapi diselamatkan oleh Jalal, Zakira meminta maaf pada Jalal karena dulu dia hanya menjalankan tugas sebagai pelayan Benazir. Jalal dan Jodha meneruskan perjalanan dipenjara, Jodha mendengar keributan dari balik dinding, suara yang mencurigakan tapi mereka tidak dapat menemukan sumber suara aneh tersebut. Padahal pada saat bersamaan dibalik dinding tersebut Maham Anga sedang menyiksa seseorang *masih menjadi tokoh misteri*


Jodha sedang bersiap untuk menghadiri perayaan kemudian Jalal datang dan memuji Jodha, Jalal juga mengatakan akan menghabiskan sisa hidupnya bersama Jodha.
Shanaz masuk ke ruangan Jodha untuk memberikan manisan pada Jodha namun Shanaz tersandung kemudian manisannya jatuh mengotori baju Jalal, namun Jalal tidak marah, dia berpamitan untuk bersiap-siap ke perayaan.



Saat upacara perayaan ratu Hamida memberikan mahkota untuk Jalal dan Jodha, mahkota yang sangat indah untuk mereka, walaupun keberadaan mereka jauh lebih indah dibanding dengan mahkota tersebut. Atgah Khan membacakan hadiah yang dikirimkan oleh raja Bharmal berupa gajah berbakat dan ratu Meinawati juga mengirimkan hadiah untu Jodha. Wajah Jalal dan Jodha sangat bahagia dan Jodha mulai merasa nyaman dengan keberadaan dan kedekatan diantara mereka.


Shanaz kembali ke kamar Gulbadan mencari sesuatu namun tidak menemuinya, saat keluar Shanaz diajak oleh Moti untuk melihat perayaan.


Sementara di kamarnya, ratu Rukaya sedang merencanakan sesuatu lagi untuk memisahkan Jalal dari Jodha.


Kemudian lanjut ke acara bangsa rajput, mencari mata ajaib dari sebuah bejana besar yang berisi susu dan kelopak bunga mawar, dalam permainan tersebut tangan Jalal memegang jemari Jodha terus menerus sambil tersenyum-senyum yang membuat Jodha salah tingkah, Jalal sangat senang menggoda Jodha dengan terus menerus memegang tangan Jodha, akhirnya saat tangan Jodha terlepas Jodha berhasil menemukan mata ajaib yang berada di dalam bejana, ratu Hamida meminta Jodha untuk berdoa, tapi Jodha meminda ibu saja yang berdoa, ratu Hamida kemudian berdoa semoga Jodha memiliki anak dan Rahim ada teman untuk bermain. Jalal sangat senang dengan tersenyum lepas bahagia.


Kemudian perayaan dilanjutkan lagi dengan melihat tari tarian, kemudian seorang tabib istana datang meminta untuk bertemu dengan Jalal untuk menyampaikan hal penting dari ratu Rukaya. Tabib mengatakan bahwa ratu Rukaya hamil, kemudian segera Jalal ke ruangan Rukaya dan sangat senang dengan berita  baik tersebut.
Dalam hati Rukaya berbunga-bunga karena Jalal telah meninggalkan Jodha di tempat perayaan sendirian.


Jodha melihat dari jauh kemesraan antara Jalal dan ratu Rukaya kemudian dia pergi ke ruangan raja sambil bersedih hati karena cemburu.

Bersambung kesini--> episode 246

Jodha cemburu dan sedih, kemudian mengungkapkan kesedihan hatinya pada Jalal

---cari kue enak ? ke Suvenir Coklat aja... 

yang mau kenal sama yang nulis bisa klik Afia Lindra
241 242 243 244 245

No comments:

Post a Comment