Sunday, January 18, 2015

Jodha Akbar - Rangkuman 9


Di Amer, ratu Menawati ibunda Jodha sedang berada di balkon istana bersama adik iparnya kemudian Shaguni Bai datang menghapirinya. Menawati dengan berkaca-kaca bercerita tentang Jodha dan dia merasa sangat bersalah sudah mengatakan pada Jodha tidak boleh pulang ke rumah orangtuanya bila ada masalah dengan suaminya, saat ini mereka semua tidak tau dimana Jodha berada. Menurut Shaguni Bai Jodha dan suaminya sedang mengalami cobaan dan masalah ini akan menguji cinta mereka. Mereka harus melalui cobaan ini karena setelah masalah ini berakhir hubungan keduanya akan menjadi lebih kuat. Shaguni Bai juga berkata bahwa Jodha dalam keadaan baik baik saja, dewa Khrisna selalu melindunginya.


Jalal melanjutkan pencariannya, tiba di sebuah desa yang pernah mereka singgahi dulu saat perjalanan bersama. Dia bertanya pada seorang laki-laki apakah dia melihat seorang perempuan yang melintas sendirian, dia sangat cantik dan baik hati. Kemudian orang tersebut berkata kalau beberapa hari lalu ada perempuan seperti itu yang melintas, dia terlihat polos dengan pakaian biasa dan wajahnya sangat cantik, Jalal menduga itu pasti Jodha, tetapi kemudian orang itu berkata lagi bahwa keesokann harinya perempuan itu telah pergi tanpa memberitahu siapapun dan pergi entah kemana.
 

Jalal melanjutkan perjalanan lagi, dia bertemu rombongan pengembara yang kebetulan mereka pernah ketemu sebelumnya, kemudian bertanya kepada mereka ciri-ciri Jodha, mereka tidak tahu. Kemudian Jalal bertanya mereka hendak kemana yang dijawab bahwa tujuan mereka ke Mathura untuk berdoa, akhirnya Jalal dan rombongan mengikuti mereka karena Jalal berfikir bahwa Jodha pasti ada di Mathura karena Mathura adalah kota dimana dewa Khrisna berasal dan dalam waktu dekat di Mathura akan diadakan festival warna, Jodha pasti ikut serta dalam perayaan tersebut.

Di Agra Ratu Rukaya menjadi kesal terus menerus, dia ngomel ke pelayannya. Tapi sebenarrnya dia kesal karena Jalal mencari Jodha. Bahkan Rukaya pun tidak bisa berteman baik dengan Rahim yang saat itu merasa kehilangan Jodha.
 

Di Asilum, Jodha duduk diluar sambil menatap langit, Jodha teringat pada Rahim sambil berkata dalam hati bahwa dia meninggalkan istana tapi dia tidak bisa meninggalkan kenangan terhadap orag-orang yang disayanginya. Kemudian matanya berkaca-kaca sambil duduk menundukkan kepala diatas lututnya.

Shanaz menyentuh pundak Jodha, saat itu air mata Jodha deras mengalir, Shenaz heran melihat Jodha. Saat itu Jodha teringat pada Rahim yang selalu dibacakan cerita sebelum tidur, ingat pada ibunda Jalal yang sangat mencintai Jodha dan teringat pada ratu Salima yang baik hati, bijaksana dan selalu mendukung Jodha dan sangat percaya pada Jodha.

Keesokan harinya Jalal yang sudah tiba di Mathura terus mencari Jodha, walaupun berada di tempat yang sama dengan waktu yang bersamaan namun mereka tidak bertemu.
 

Di Agra, Maham Anga dengan keanehannya sering mengunjungi tempat rahasia yang jauh di hutan, ada sesuatu yang dia sembunyikan dan yang dilakukan adalah salah satu caranya dalam rangka merebut tahta kerajaan. *aneh juga kalau dipikir ya... di kerajaan Agra banyak sekali musuh Jalal yang notabene dari lingkungan keluarga kerajaan sendiri yang berniat untuk membunuh Jalal untuk kemudian sangat berkeinginan menggantikan Jalal sebagai raja, orang-orang tersebut adalah Maham Anga, si pelayan yang karena jasanya sudah mengasuh Jalal sejak kecil dan selalu ingin dihormati jadi dia sangat berusaha untuk menjaga dirinya agar tetap dapat berkuasa, terus Adam, anaknya Maham Anga yang pengin banget naik tahta jadi raja padahal kan dia anak pelayan. Ada Sharifuddin, adik ipar Jalal yang diam-diam mencintai Jodha dan sangat ingin juga jadi raja. Ada lagi Abul Mali adik ipar Jalal juga yang sangat kepengen membunuh Jalal untuk kemudian berkuasa sebagai raja Mughal. Aneh kan yah? Banyak orang yang tidak tau diri sekali hahaha ini komen iseng doang.
 

Lanjut cerita
 

Walaupun keberadaan Jalal dan Jodha sudah dekat, namun mereka tidak juga dipertemukan. Ada sebuah peristiwa dimana saat itu Jalal membela seorang perempuan yang sedang dianiaya oleh banyak orang, dinyatakan bersalah karena sudah berani mencintai lelaki lain padahal suaminya sudah meninggal, kepercayaan masyarakat di wilayah tersebut tidak membenarkan perempuan yang sudah ditinggal mati oleh suaminya bisa berhubungan dengan pria lain. Dalam keadaan teraniaya datanglah Jalal yang membela perempuan tersebut tetapi akibatnya Jalal terluka parah terkena serangan banyak orang. Begitupun Jodha yang saat itu berada di lokasi yang sama terluka karena terkena timpukan batu oleh oleh banyak yang sedang menganiaya perempuan malang tersebut. Jodha secepatnya pergi dari situ karena dia mengetahui ada Jalal.
Akan halnya Jalal yang membela perempuan tersebut terluka parah dan akhirnya ditolong oleh orang-orang yang bersimpati padanya kemudian dibawa ke asilum untuk diberi pengobatan.
 

Secara diam–diam Jodha membuat ramuan khusus dan diberikan ke Jalal melalui orang lain. Jalal merasa bahwa Jodha berada di sekitarnya namun saat itu dia harus istirahat karena masih terluka. 

Keesokan harinya, saat perayaan Holy Jalal datang ke tempat dimana banyak orang sedang merayakan festival warna, mereka semua sedang bergembira, namun Jalal tetap mencari Jodha karena dia yakin bahwa Jodha pasti berada di tempat itu.


Jodha yang murung akhirnya dapat ceria kembali karena Shanaz berhasil membuat Jodha mengikuti perayaan di festival warna. Jodha dan Shanaz saling menempelkan warna dengan ceria sambil tertawa riang, kemudian saat akan melempar warna ke arah Shanaz ternyata Shanaz sudah berlari jauh dan warna tersebut terlempar ke arah Jalal mengenai wajah dan bagian tubuhnya juga. Jalal memejamkan mata, Jodha yang sudah merasa bersalah melempar warna tidak berani menatap wajah orang yang sudah dilempari warna olehnya, dia minta maaf karena tidak sengaja setelah itu langsung berlari mengejar Shanaz. Jalal terkejut, saat itu dia memejamkan matanya karena terkena warna yang dilempar oleh Jodha, dia senang akhirnya bisa tau keberadaan Jodha, tapi setelah itu dia sadar bahwa selama ini Jodha sudah tau keberadaan Jalal tapi Jodha tidak mau menemui Jalal. Akhirnya Jalal dibantu Todar Mall menyusun strategi, dia pura-pura meninggal dan berita tersebut disebarkan secara cepat dari mulut ke mulut sampai terdengar oleh Jodha.
 

Berita yang disebarkan begini ‘laki-laki yang telah menolong perempuan yang sedang dianiaya tersebut telah meninggal karena terluka cukup parah’ berita tersebut membuat Jodha shock, kemudian Jodha menghampiri kerumunan tempat laki-laki tersebut terbujur ditutupi kain putih, dengan gontai Jodha menatap kain putih tersebut dan dia berharap bahwa itu bukanlah suaminya. Kemudian Jodha mendekat ke arah laki-laki yang dibaringkan tersebut, angin menyibakkan kain putih penutup tubuh Jalal, seketika Jodha histeris melihat wajah orang tersebut adalah Jalal. Tak lama Jalal bangkit memegang tangan Jodha, Jalal berkata hanya dengan cara inilah Jodha akan menemuinya. Jodha merasa ditipu kemudian berlari sejauh mungkin, Jalal mengejarnya. Pengawal Jalal yang akan menyusul mereka ditahan oleh Todar Mall, kata Todar Mall biarlah mereka menyelesaikan masalah mereka sendiri.
 

Jodha sampai ke pinggiran sungai dia masuk ke sungai sampai ke tengah-tengah sungai, Jalal menyusulnya kemudian menangkap Jodha dan membawa kembali Jodha ke pinggiran sungai, percuma bagi Jodha untuk melakukan perlawanan karena tenaga Jalal jauh lebih kuat darinya.
 


Ketika sudah berada di daratan tepi sungai mulailah mereka berargumen, Jalal minta maaf pada Jodha dan meminta Jodha untuk ikut kembali ke Agra bersamanya. Jodha tetap pada pendiriannya, dia sudah diusir oleh suaminya untuk pergi meninggalkan istana dan sudah sangat dipermalukan karena suaminya sendiri meragukan kesetiaan dan martabatnya sebagai seorang istri, Jodha sangat sakit hati dan dia tidak meminta Jalal untuk berhenti mengikutinya karena itu akan mempersulit Jodha melupakan semuanya.
Jodha berlari kembali ke asilum, menutup rapat pintu kamarnya dan langsung berdoa di depan patung dewa Khrisna. Tak lama ada orang ada orang yang menggedor-gedor kamar Jodha, Jodha takut itu Jalal yang datang, tak lama pintu terbuka terlihat di depan pintu adalah ayah Jodha raja Bharmal, kemudian mereka berpelukan, raja Bharmal sangat sedih melihat putrinya seperti itu, tak kuasa iapun ikut menangis. Sementara itu Jalal menyaksikan pertemuan ayah dan anak dengan penuh keharuan. Raja Bharmal mengajak putrinya untuk pulang ke Amer, tapi Jodha menolak karena dia sangat teringat pesan ibundanya sendiri yang tidak memperbolehkan pulang ke rumah orangtuanya tanpa suaminya. Jodha bersikeras untuk melakukan perjalanannya sendiri, tidak pulang ke Amer ataupun ke Agra. Ayah Jodha, raja Bharmal berkata, baiklah... kalau itu keputusan Jodha, raja Bharmal juga akan meninggalkan istana dan rakyatnya, dia akan ikut dengan Jodha. Akhirnya Jodha luluh dia bersedia pulang bersama ayahnya.




--Bersambung kesini--> Rangkuman 10

Jodha kembali ke Amer bersama ayahnya. 

---cari kue enak ? ke Suvenir Coklat aja... bisa juga kesini 

yang mau kenalan sama penulisnya bisa klik Afia Lindra

No comments:

Post a Comment