Thursday, January 22, 2015

Jodha Akbar - Rangkuman 13


Jalal mendatangi pasar bersama Todar Mal dan Atgah Khan secara menyamar. Jalal sangat terkejut karena ternyata di pasar didapatinya para pedagang menjual kebutuhan pokok dengan harga yang sangat tinggi, 3 kali lipat dari harga normal. Salah seorang pedagang menginformasikan bahwa mereka menaikkan harga menjadi tinggi karena harus membayar pajak kepada petugas kerajaan. Jalalpun terkejut mengetahui rakyatnya pasti sulit membeli kebutuhan pokok karena harga semuanya sangat mahal.

Saat mendekati kerajaan, Jalal juga melihat penduduk yang bergerombol dekat istana, mereka warga Hindu. Setelah didekati ternyata mereka protes pada petugas yang menjaga pintu gerbang istana bahwa mereka dipungut pajak ibadah 2x lipat. Jalal kembali terheran-heran sambil berkata “pajak  perjalanan ibadah?” diapun teringat saat perjalanan ibadah bersama ratu Jodha ke Sikri, saat itupun dipaksa untuk membayar pajak ibadah atau kalau  tidak  mau bayar maka mereka akan dipenjarakan. Saat itu Jalal memilih untuk dipenjara oleh petugas kerajaannya sendiri guna menyelidiki hal tersebut.


Malam harinya Jalal ke kamar Jodha kembali, dia melihat sebuah kotak yang berisi banyak koin dan Jalal baru mengerti mengapa Jodha mengumpulkan banyak koin, ternyata hal tersebut untuk membantu rakyat miskin supaya mereka bisa membayar pajak beribadah. Jalal semakin kagum kepada Jodha karena kebaikan hati Jodha yang tulus untuk semua orang.


Keeseokan harinya, di ruang sidang, Atgah mendatangkan pedagang yang kemarin mereka temui di pasar kemudian para pedagang tersebut dimasukkan ke dalam penjara karena sudah berani menyusahkan rakyatnya.

Kemudian Jalal juga menghukum petugas pintu gerbang kerajaan yang kemarin ditemuinya akan mencambuk rakyatnya di depan Jalal. Petugas tersebut tidak tau bahwa yang menghentikan mereka saat itu adalah rajanya sendiri. 

Kemudian Jalal mengumumkan pada saat itu bahwa pajak beribadah bagi warga Hindu dihapuskan, walaupun akan mempengaruhi kas kerajaan, Jalal tetap tidak menginginkan menghalangi orang yang akan beribadah harus terhalang karena mereka tidak bisa bayar pajak beribadah. Melihat hal tersebut Rukaya, Maham Anga dan Adam Khan sangat tidak senang.

Penghapusan pajak beribadah segera diumumkan ke seluruh negeri dan sampai juga berita tersebut pada ratu Jodha yang saat itu sedang membagi-bagikan uang pada orang miskin yang akan melakukan ibadah. Mendengar berita tersebut orang-orang miskin tersebut menolak pemberian dari Jodha dan mereka mulai meng elu elukan raja Jalal sebagai raja yang bijaksana, hidup yang mulia raja Jalaluddin, hidup.... sambil mengepalkan tangan ke atas. Jodha yang menyaksikan peristiwa tersebut langsung terbayang-bayang wajah Jalal.


Kedatangan Jodha sepulang dari kuil sudah ditunggu oleh keluarganya. Mereka agak cemas sedikit karena Jodha terlambat pulang. Sesampainya di ruang makan Jodha bertemu dengan semua keluarganya, ayah Jodha yang sudah siap untuk makan mempersilahkan Jodha untuk makan malam bersamanya, tetapi saat itu Jodha berkata pada ayahnya bahwa dia sudah siap kembali ke Agra. Raja Bharmal memeluk Jodha penuh haru dan bahagia. Malam itu juga kepulangan Jodha segera dipersiapkan. Dalam suasana penuh keharuan mereka melepas Jodha untuk kembali ke Agra.


Di Agra, masyarakat Hindu ingin menemui raja mereka, tak disangka oleh Jalal bahwa rakyat Hindu yang menghadap padanya memberikan hadiah yang sangat berharga bagi Jalal yaitu sebuah Al-quran. Mereka sangat berterima kasih kepada raja Jalal atas kebijakan yang dibuatnya.


Sementara itu di ruangan ratu Rukaya, sedang mempersiapkan untuk kedatangan Jalal bermain catur bersama ratu Rukaya. Rukaya seperti biasa merajuk untuk dapat bermain catur dengan Jalal. Di tengah permainan datang seorang pelayan yang disambut dengan caci  maki oleh Rukaya karena dianggap mengganggu tetapi kemudian Jalal mempersilahkan pelayan tersebut untuk mengatakan maksud kedatangannya. Pelayan memberikan informasikan bahwa ada seorang kurir yang memberikan surat dari Amer, kemudian segera Jalal mengambil surat tersebut. Jalal meminta ratu Rukaya membacakan untuknya.


Surat tersebut dikirim oleh raja Bharmal, ayahanda ratu Jodha, yang mengatakan bahwa saat ini ratu Jodha sedang dalam perjalanan menuju Amer, didampingi oleh kakak-kakaknya. Bukan main senangnya hati Jalal mendengar kabar baik ini, dengan segera Jalal pamit pada ratu Rukaya kemudian menuju ke ruangan ratu Hamida ibunda Jalal.


Ratu Rukaya seperti biasa mengamuk dengan memporak porandakan bidak catur dengan perasaan sangat kesal sambil bergumam “aku sangat membencimu ratu Jodha”


Jalal dengan suka cita memberitahu sang ibu bahwa putrinya akan kembali lagi ke istana ini. Jalal juga meminta pada ratu Salima untuk menghias kamar Jodha, sementara itu Jalal akan memerintahkan segenap petugas istana untuk bersiap-siap menyambut kepulangan ratu Jodha dengan acara yang meriah. Ratu Jodha akan disambut secara adat rajput. Dan sejak saat ini wajah selalu dihiasi dengan senyum merekah tanda hati yang berbunga-bunga



--Bersambung kesini--> Rangkuman 14
Pertemuan Jalal dan Jodha

---cari kue enak ? ke Suvenir Coklat aja... 

yang mau kenal sama yang nulis bisa klik Afia Lindra

No comments:

Post a Comment