Wednesday, January 21, 2015

Jodha Akbar - Rangkuman 12


Jalal masih termenung-menung dan gelisah mengingat percakapannya dengan Maham Anga yang menyakitkan hatinya itu. Betapa dia sama sekali tidak menyangka dihianati oleh orang terdekatnya sendiri yang telah mengurusnya sejak masih kanak-kanak. Malam itu Maham berusaha untuk menemui Jalal, akan tetapi Jalal yang masih sangat terluka tidak mau bertemu sama sekali dengan Maham.

Rukaya meminta para pelayan untuk menghias kamarnya, karena dia berencana akan menghabiskan malam bersama Jalal. Sayangnya Jalal justru bermalam di kamar Jodha sambil membayangkan bahwa Jodha pun berada disitu. Bahkan Jalal bercakap-cakap sendiri di depan lukisan Jodha yang sengaja diletakkan di kamar itu. 


Di Amer Jodha pun tidur dengan gelisah, tiba-tiba terbangun dan merasa bahwa Jalal telah memanggilnya  dan mengatakan hidupnya tidak lengkap tanpa Jodha.
 

Musuh-musuh Jalal lainnya, Sharifudin, Abul Mali dan Adam Khan juga sedang menyusun rencana terus untuk menyerang Jalal. 

Ratu Hamida dalam sholatnya berdoa mohon diberikan jalan yang tepat dan kekuatan untuk Jalal dalam masa-masa yang sulit sekarang ini.


Keesokan harinya, di ruang sidang, Jalal meminta Atgah Khan membacakan tuduhan kejahatan Maham Anga, Jalal berusaha bersikap tidak terlihat emosional karena saat ini dia berperan sebagai seorang raja yang akan memberikan keadilan pada kasus Maham Anga.

Maham Anga juga dipersilahkan untuk melakukan pembelaan, namun dia memilih untuk tidak membela diri dan bahkan menerima semua tuduhan yang  ditujukan padanya. Jalal memutuskan hukuman untuk Maham Anga adalah memutus hubungan sebagai ibu dan anak. Walaupun Jalal tidak mencopot jabatan Maham sebagai perdana menteri namun Jalal tidak mau lagi berhubungan dengannya serta tidak akan memanggilnya sebagai ibu.
 

Bukan persoalan Maham Anga saja yang saat itu dihadapi oleh Jalal, melainkan persoalan keuangan kerajaan juga sudah diselidiki oleh orang kepercayaan Jalal. Untuk keperluan itu, Jalal memanggil Todar Mal dan memintanya untuk  membantu dalam persoalan penyelidikan keuangan kerajaan yang ternyata banyak diselewengkan oleh pejabat-pejabat istana. Jalal mempercayakan jabatan Menteri Keuangan pada Todar Mal. Kemudian hari-hari selanjutnya Jalal dibantu oleh Atgah Khan dan Todar Mal mulai menyelidiki perihal penyelewangan keuangan kerjaan tersebut.

Putri Shivani dan Tejwan sudah ditemukan dan dibawa ke sidang istana dihadapkan pada Jalal. Putri Shivani menyampaikan permintaan maaf pada raja kemudian mengemukakan alasannya pergi dari istana karena dia dan Tejwan saling mencintai dan tidak ingin terpisah. Bila harus menikah dengan orang lain yang dijodohkan maka akan membuat  hidupnya menjadi tidak bahagia. Jalal tersentuh kemudian memaafkan Shivani dan Tejwan. Saat itu Jalal berkata "Bila mencintai adalah sebuah kejahatan berapa banyak orang yang harus dihukum" keren banget, maklum saat itupun cinta Jalal ke Jodha sebegitu dalamnya.


Mereka diberikan tempat khusus di istana Agra, bahkan Tejwan diangkat menjadi kepala arsitek karena kepandaiannya dalam ilmu pahat. Berita baik ini juga sampai ke orang tua Shivani di Amer. Ratu Meinawati dan keluarga lainnya senang mendengar berita baik ini, tetapi raja Bharmal masih sedikit kesal.

Malam hari Jalal berdiri di depan teras memandangi indahnya bintang-bintang di langit, kemudian datang ratu Salima, Jalal dengan senang hati menceritakan kisah pertemuan dengan Todar Mal, kemudian bercerita tentang ratu Jodha juga dengan raut  wajah bahagia.


Di Amer, Jodha sedang tidur di pangkuan neneknya sambil bercerita semua hal kenangan indahnya bersama Jalal saat mereka berdua melakukan perjalanan ibadah, semua kisah kebersamaan dengan Jalal diceritakan dengan raut muka bahagia dan penuh cinta *Jodha sampe lupa kalau saat itu lagi marahan sama Jalal hahaha* kemudian nenek Jodha langsung nembak gini “kau sedang merindukan Yang Mulia bukan? Kenapa kau masih marah padanya? Wajah Jodha sedih karena teringat kembali penghinaan terhadap dirinya.


Di Agra Todar Mal melaporkan ke Jalal bahwa ada kesalahan pada pencatatan keuangan kerajaan yang mana perhitungan dari pemungutan pajak. Intinya adalah rakyat biasa dipungut pajak dan itu akan membuat mereka tidak senang.Todar Mal menyarankan kepada raja untuk melihat rakyatnya dari dekat dan dengar sendiri permasalahan mereka, raja tidak hanya mendengar laporan dari menteri nya saja. Jalal setuju dengan saran Todar Mal.


--Bersambung kesini--> Rangkuman 13

Jalal menyelidiki kasus di kerajaan dengan mendatangi rakyatnya secara langsung

---cari kue enak ? ke Suvenir Coklat aja... 

yang mau kenal sama yang nulis ini klik Afia Lindra

No comments:

Post a Comment