Thursday, January 15, 2015

Jodha Akbar - Rangkuman 6



Dengan hati yang sangat terluka, berurai air mata Jodha keluar dari istana, berjalan tanpa tujuan pasti, beberapa kali hampir jatuh karena kelelahan, dengan kesedihan yang mendalam bahwa dirinya sudah mendapat tuduhan yang menginjak harga diri seorang istri.

Ibunda Jalal yang mengetahui bahwa Jodha telah pergi meninggalkan istana seketika menemui Jalal dan sangat marah pada Jalal. Dia mengatakan Jalal sangat tidak mengerti pentingnya hubungan, bahkan ibunda Jalalpun mengatakan bahwa dia sangat kehilangan putri yang sangat dicintainya itu karena kecerobohan Jalal. Betapa sosok Jodha sangat dicintai sepenuh hati oleh ibu mertua hingga tidak lagi menganggap Jodha sebagai menantu, melainkan menganggap sebagai putri yang paling dicintai, disayang dan dibanggakannya.

Jalal minta maaf pada ibunya, namun sang ibu tetap marah, mengapa ibu, Rahim, ratu Salima dan juga rakyat yang harus menanggung kesalahanmu Jalal? Dia bukan hanya istrimu tapi dia adalah putriku, Jodha adalah wanita suci dan baik, bahkan orang bodoh sekalipun tidak akan meragukan akhlak Jodha, aku bangga pada putriku karena dia pergi dari istana ini demi harga dirinya, ujar ibunda Jalal.


Jalal minta maaf, ibunya tidak mau memaafkan karena saat ini ibu terluka, putriku telah dituduh dengan hina, kau yang membuat aturan bahwa orang yang bersalah hanya bisa dimaafkan oleh orang yang menderita karenanya, aku bisa memaafkanmu hanya jika Jodha memaafkanmu dan membawanya kembali kesini, kemudian ibunda Jalal pergi dengan membawa lukisan Jodha dari kamar Jalal. Padahal pada lukisan itulah Jalal bicara seolah-olah dia berhadapan dengan Jodha.

Ratu Rukaya dan Maham Anga senang akhirnya Jodha pergi dari istana.
Ratu Rukaya beranggapan kalau Jodha sudah tidak ada di istana, berarti tidak ada saingan lagi, Jalal bisa kembali ke pelukannya.
Maham Anga juga senang karena kepergian Jodha adalah hasil dari konspirasi jahatnya yang terus berupaya menyingkirkan Jodha dari kehidupan Jalal supaya rencana dia merebut hati Jalal tidak dihalangi oleh Jodha. Ehmm... sungguh anggapan negatif semua.

Sesungguhnya kepergian Jodha dari istana malah membuat Jalal makin pilu dan menderita, seolah hilang sebagian dirinya, hilang juga cahaya hatinya karena orang yang paling dicintai oleh Jalal saat ini telah pergi karena terluka oleh perkataan Jalal. Jalal dihantui perasaan bersalah yang amat sangat, akhirnya dia memanggil ratu Salima untuk meminta nasehat bijaknya. Salima berkata bahwa dia tahu bahwa Jalal sangat mencintai Jodha, itu sebabnya Jalal merasa sangat menderita. Jalal menangis, Rukaya yang mendengar perkataan Salima keliatan tidak suka dengan kenyataan bahwa Jalal menderita hatinya karena cinta terhadap Jodha.

Menurut Salima, ini adalah masalah suami istri, masalah antara Jalal dan Jodha dan tidak ada seorangpun yang berhak mencampuri urusan mereka berdua. Jalal telah melukai Jodha dan hanya Jalal yang mampu mengobati luka hati Jodha. Salima menyarankan Jalal untuk mencari Jodha karena saat ini Jodha pasti sedang menderita, disarankan juga oleh Salima bahwa Jalal harus mengungkapkan perasaannya terhadap Jodha dengan begitu kesalahpahaman ini bisa terselesaikan, karena Salima yakin sekali bahwa Jodha akan memahami keadaan yang saat ini terjadi. Namun Rukaya berkata, Jodha meninggalkan istana ini atas keinginannya sendiri lalu kenapa Jalal harus mengejarnya? Salima menjawab, sekarang bukan saatnya menunjukkan keegoisan, Jalal harus menyatakan cintanya pada Jodha.
Jalalpun berkata kau benar ratu Salima, aku akan mencarinya dan membawanya kembali kesini. Habis gitu, Rukaya patah hati, nangis sebel banget Jalal mau mencari Jodha.

Keesokan hari Jalal siap-siap pergi untuk mencari Jodha, saat akan pergi Jalal didampingi ratu Salima berkata ‘ratu Salima tolong beritahu ibu bahwa aku menyesali kesalahan yang aku buat dan akan segera kembali dengan putrinya. Jalal juga memerintahkan Atgah Khan dan Maham Anga untuk menjaga kerajaan selama dia pergi.

Kemudian dimulailah perjalanan Jalal mencari istri yang sangat dicintainya.

Saat bersamaan, Jodha yang masih bersedih sambil memikirkan semua orang-orang tercinta yang ditinggalkannya, suara hati Jodha ‘kau hanya kehilangan aku, tapi aku telah kehilangan semuanya, bagi seorang istri mendapatkan kepercayaan dari suaminya adalah hal yang paling penting kau telah meragukan kesetiaanku dan aku kehilangan semuanya.

Sementara itu suara hati Jalal, aku sangat khawatir akan keberadaanmu saat ini Jodha.

Suara hati Jodha, tapi aku tidak takut apapun, karena aku telah kehilangan orang terpenting dalam hidupku, semenjak kau mengeluarkan aku dalam hidupmu aku bahkan tidak tertarik pada hidupku lagi, kau harusnya bisa mengerti apa yang tidak bisa aku katakan tapi kau telah menganggap bahwa aku salah, kau bahkan tidak mengerti bahwa aku jatuh cinta padamu.


Suara hati Jalal, aku salah paham padamu, aku tidak tahu bahwa kecurigaanku akan menjadikan masalah diantara kita, aku begitu menderita karena telah jatuh cinta padamu, aku bahkan tidak bisa terima bahwa ada pria lain yang lebih dekat denganmu dibandingkan denganku Jodha, saat ini aku hanya menginginkan satu hal bahwa aku ingin membawamu ke istanaku.

--Bersambung kesini--> Rangkuman 7
kisah perjalanan Jodha dan pencarian Jalal terhadap Jodha

---cari kue enak ? ke Suvenir Coklat aja... bisa juga kesini 


yang mau kenal sama yang nulis cerita ini klik Afia Lindra

No comments:

Post a Comment